Boikot pada umumnya memiliki tujuan yang jelas, dan dapat berlangsung hingga bertahun-tahun.
Aksi boikot memiliki kekuatan dan bisa berdampak terhadap bisnis dan perdagangan, bahkan bisa meruntuhkan sebuah rezim.
Tujuan boikot sendiri bervariasi, bisa untuk mendorong perubahan kebijakan, menciptakan perubahan perilaku, hingga memengaruhi opini publik terhadap suatu isu.
Baca Juga: 9 Produk Israel yang Ada di Indonesia, Kini Sedang Ramai Diboikot!
Contoh boikot
Contoh sederhana dari boikot adalah boikot sebuah produk yang berasal dari perusahaan yang diduga melanggar hak asasi manusia atau kerusakan lingkungan.
Selain itu juga ada boikot politik, yang berupa penolakan untuk memilih atau mendukung suatu kandidat atau partai politik dalam pemilu sebagai bentuk protes terhadap kebijakan atau tindakan yang tidak diinginkan.
Dampak boikot
Boikot dapat memiliki dampak signifikan tergantung pada tingkat partisipasi dan dukungan yang diterimanya. Sejumlah boikot berhasil menghasilkan perubahan, sementara yang lain bisa tak mendapatkan perhatian yang diharapkan.
Selain itu, boikot juga sering kali menjadi kontroversial karena dapat memicu konflik dan perdebatan di antara pihak-pihak yang terlibat.