Pembukaan The 18th Plenary Meeting and Working Group Meetings of ISO/TC 265–Carbon dioxide capture, transportation, and geological storage di Jakarta pada Kamis (6/6/2024). (
Humas BSN)
Sonora.ID -Emisi karbon telah menjadi isu global karena dianggap menjadi penyebab percepatan pemanasan global. Terlebih, pada 2023, mengutip Laporan Iklim Internasional, diketahui umat manusia melepaskan setidaknya 40,6 miliar ton karbon dioksida ke atmosfer pada 2023. Jumlah tersebut meningkat 1,1 persen dari tahun 2022. Jika ditambah dengan emisi yang dihasilkan oleh perubahan penggunaan lahan, termasuk penggundulan hutan, maka total karbon dioksida yang dilepaskan mencapai 45,1 miliar ton pada 2023.
Untuk mengurangi dampak perubahan iklim tersebut, salah satu solusinya melalui penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon (carbon capture, utilization and storage /CCUS). Ini merupakan salah satu metode untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2). Oleh karena itu, awal tahun ini Pemerintah RI telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon/Carbon Capture Storage (CCS) yang berlaku sejak tanggal 30 Januari 2024. Peraturan tersebut memuat ketentuan yang berlaku mengenai pelaksanaan CCS.
Plh. Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), yang juga merupakan Deputi Bidang Pengembangan Standar, Hendro Kusumo mengatakan
dalam usaha mempercepat pengurangan emisi agar mencapai target Net Zero Emissions (NZE), standar memainkan salah satu peran yang cukup strategis.
Hal ini disampaikan Plh. Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), dalam jumpa pers pembukaan The 18th Plenary Meeting and Working Group Meetings of ISO/TC 265–Carbon dioxide capture, transportation, and geological storage di Jakarta pada Kamis (6/6/2024).
Hendro menambahkan komitmen menjadi tuan rumah pertemuan internasional ini bagian dari dukungan BSN bekerja sama dengan pemangku kepentingan di Indonesia terhadap komitmen pemerintah untuk mencapai Emisi Nol Bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat, khususnya partisipasi dalam menyediakan acuan standar yang dibutuhkan.
Sebagai informasi, pertemuan internasional ini diselenggarakan dari tanggal 3-7 Juni 2024 dan akan dihadiri oleh para expert internasional yang berasal dari berbagai negara seperti Perancis, Amerika Serikat, Indonesia, Jerman, Malaysia, Mesir, Rusia, Jepang, Republik Korea, Belanda, Australia, Tiongkok, Finlandia, Swedia, Norwegia, dan Singapura.
Selain rangkaian pertemuan di level Working Group dan Pleno Technical Committee dari ISO TC 265, juga dilaksanakan Workshop dengan tema “Sharing Experience on Carbon Distribution and Storage”, dalam rangka untuk mengoptimalkan kemanfaatan kepakaran para expert yang hadir dan berbagi pengalaman serta diskusi dengan para pemangku kepentingan utama di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, ISO/TC 265 telah mengembangkan standar internasional terkait Carbon Capture and Storage. "ISO/TC 265 sampai saat ini telah mempublikasikan 13 standar dan dari 13 standar tersebut, 4 standar diantaranya telah diadopsi menjadi SNI," ungkap Hendro. Empat standar ISO yang telah diadopsi menjadi SNI melalui Komtek 13-15 Perubahan Iklim, yang memiliki ruangan lingkup yang relevan dengan NEK (karbon), adalah:
- SNI ISO 27914:2017 Carbon dioxide capture, transportation and geological storage — Geological storage;
- SNI ISO/TR 27915:2017 Carbon dioxide capture, transportation and geological storage — Quantification and verification;
- SNI ISO/TR 27918:2018 Lifecycle risk management for integrated CCS projects); serta
- SNI ISO/TR 27923:2022 Carbon dioxide capture, transportation and geological storage - Injection operations, infrastructure and monitoring.