Hari Bakcang juga disebut sebagai Peh Cun. Secara etimologis, Peh Cun berasal dari dua kata, yaitu Peh yang berarti mendayung atau dayung, dan Cun yang berarti perahu.
Jadi, secara harfiah, Peh Cun berarti aktivitas mendayung perahu.
Penetapan Hari Bakcang tidak lepas dari perayaan Peh Cun yang berkaitan erat dengan cerita legenda yang menyangkut Qu Yuan.
Dilansir dari laman resmi Binus University, tradisi Hari Bakcang diadakan untung mengenang jasa Qu Yuan (340 SM-278S M) yang merupakan tokoh sejarah patriotik menteri negara Chu demi melawan agresi negara Qin.
Tradisi Bakcang ini sudah ada sejak zaman Qun Chiu (722 SM - 481 SM).
Berdasarkan buku bertajuk "Hari Raya Twan Yang (Hari Kehidupan)" yang diterbitkan perkumpulan Klenteng Boen Tek Bio, Qu Yuan dikenal sebagai tokoh terkemuka.
Ia merupakan seorang menteri besar yang dikenal tangguh dan sangat berpengaruh.
Ia bercita-cita untuk menyatukan Negara Chu dan Qi bersekutu untuk melawan Negara Qin.
Namun Qu Yuan difitnah oleh pejabat menteri lainnya dan diusir. Selama masa pengasingannya, Qu Yuan menulis puisi dan berkelana ke desa-desa.
Kesedihan karena pengasingan membuat Qu Yuan semakin menderita. Hingga pada suatu hari, Qu Yuan menenggelamkan dirinya sendiri dengan sebongkah batu besar ke Sungai Miluo.