“Kami berharap kolaborasi ini terus terjalin sehingga kedua universitas terus berkembang dan meningkatkan kompetensi di bidangnya,” tutur Henry.
Hal yang sama juga diungkapkan James, yang mengapresiasi antusiasme mahasiswa UNISKA Banjarmasin dalam hal pembelajaran langsung bersama dosen asing.
“UNISKA Banjarmasin juga menerima kami dengan sangat hangat dan antusiasme yang sangat besar,” jelasnya.
Meski ada perbedaan budaya dan bahasa ibu, tapi hal itu menurutnya bukan masalah besar karena dihubungkan lewat bahasa Inggris yang juga jadi sarana pembelajaran mahasiswa.
Sementara itu, Dekan FKIP UNISKA MAB Banjarmasin, Hengky, mengungkapkan bahwa keberadaan dua dosen dari University of Mindanao Tagum College Filipina berhasil membentuk kepercayaan diri mahasiswa program studi bahasa Inggris.
“Hal ini membentuk budaya berbahasa asing yang sangat bagus, tak hanya di dalam kelas tapi juga interaksi di dalam kelas dengan interaksi pembelajaran yang aktif,” tutur Hengky.
Ke depan, UNISKA MAB Banjarmasin tak menutup kemungkinan akan turut mengirimkan dosen maupun mahasiswanya ke kampus tersebut sebagai bentuk kunjungan balasan.
Ditambahkan Fitra Ramadhani, Ketua Program Studi Bahasa Inggris UNISKA MAB Banjarmasin, dengan kehadiran dua dosen tamu selama satu bulan ini, mahasiswa di jurusannya jadi lebih terbiasa berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
“Karena dua budaya ini bahasa utamanya kan berbeda, sehingga mau tidak mau menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi. Ini akhirnya membentuk kepercayaan diri dari mahasiswa kita untuk tidak hanya paham teorinya tapi juga mampu praktik berkomunikasi dengan bahasa asing, khususnya dengan orang asing,” pungkas Fitra.