Palembang, Sonora.ID – Kementrian Komunikasi dan Informatika RI bekerjasama dengan Forum Diskusi Radio (FDR) Indonesia menggelar kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas SDM dan Pemberdayaan Radio untuk Provinsi Sumsel yang berlangsung hari Kamis, 13 Juni 2024, bertempat di Excelton Hotel Palembang.
Harli Prayuda Selaku Presiden Forum Diskusi Radio (FDR) Indonesia kepada Sonora mengatakan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini di Palembang Sumatera Selatan adalah sebagai upaya untuk mengoptimalkan kompetensi sumber daya radio.
“Yang pasti bahwa kegiatan ini adalah hasil kerjasama Forum Diskusi Radio Indonesia dan Direktorat Penyiaran Kominfo Republik Indonesia.”
Artinya memang kita selalu ingin mengoptimalkan kompetensi SDM Radio, dan ini salah satu kegiatan nyata dari pemerintah untuk terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia radio,” ujarnya.
Baca Juga: Malam Apresiasi Gambesi Kampoeng Inspiratif Ajak Netizen Bijak dalam Bermedia Sosial
“Nah mengenai kenapa ditunjuknya FDR Indonesia ini, kami ini adalah sekumpulan manusia-manusia yang mencintai radio se-indonesia dan FDR Indonesia sendiri sudah berdiri selama 17 tahun. Jadi ini adalah sebuah kelompok pecinta radio yang betul-betul konsisten untuk berada di industri radio ini. Dan mendapat kesempatan pelatihan ataupun pemberdayaan dari Direkturat Penyiaran Kominfo ini adalah sebuah anugerah bagi kita sebagai pelaku industri,” tandasnya.
Terkait kondisi radio saat ini, Harli menilai bahwa era digital memang telah memberikan disrupsi terhadap radio namun hal tersebut justru dapat merangsang radio agar beradaptasi dengan kekinian, salah satu caranya adalah dengan mengintegrasikan antara siaran analog dan penerapan platform digital.
“Ya, kita harus akui bahwa memang sekarang ini radio mengalami sebuah bukan disebut penurunan ya, tapi adanya disrupsi dari era digital. Nah, makanya pelatihan ini juga kita terus memberdayakan sumber daya manusia untuk literasi digitalnya, bagaimana melakukan implementasi dan beradaptasi untuk situasi kekinian. Jadi, apalagi nanti ke depan bahwa pemerintah akan memperlakukan sistem simulcast, jadi disini terintegrasinya antara analog dan digital. Analognya tidak dimatikan, tapi ketika kita mengelola digital seperti apa?,” ujarnya.
Baca Juga: Membanggakan, Peduli Stunting Radio Sonora Palembang Mendapat Penghargaan Walikota Palembang
Lanjut Harli bahwa hadirnya internet dapat dimanfaatkan oleh industry radio untuk beradaptasi diera kekinian sehingga munculnya radio online, website yang berisi dengan konten-konten yang menarik, baik visual maupun audio, Sehingga orang-orang radio tetap adaptif terhadap perubahan zaman.
Harli melanjutkan bahwa radio tidak akan pernah mati, dan pihaknya akan terus berupaya mencari formula-formula baru untuk melakukan implementasi dalam industry saat ini dan kekinian.
“Kalau FDR sendiri, setiap tahun kita ada summit, jadi selama 17 tahun ini sudah 17 kota. Jadi setiap tahun sekali kita ketemu untuk mendiskusikan fenomena yang terjadi dalam industri radio, dan juga perkembangan-perkembangan radio.”
“Jadi artinya memang radio tidak akan pernah mati, walaupun sekarang sedang menurun, nah itulah kita harus mencari solusinya. Kita tidak menyerah, tetap kita fight dan survive untuk era digital ini. Artinya kita akan terus mencoba mencari formula-formula baru, terutama di kami ya, karena memang kami ini kan sekumpulan manusia-manusia radio yang terus berpikir untuk melakukan implementasi dalam industri saat ini dan kekinian,” pungkasnya.