Teks Khutbah Idul Adha Muhammadiyah 1445 H/ 2024 Tentang Tauhid Aktif Nabi Ibrahim

14 Juni 2024 13:15 WIB
Teks Khutbah Idul Adha Muhammadiyah 1445 H/ 2024
Teks Khutbah Idul Adha Muhammadiyah 1445 H/ 2024 ( Sonora.ID)

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SwT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita di pagi yang indah ini bisa berkumpul bersama menikmati hangatnya sinar mentari, dan segarnya udara di pagi sambil mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil sebagai ekspresi mengagungkan Ilahi Rabbi, dan melaksanakan shalat sunah dua raka’at Idul Adha sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Kita bertakbir tanda bersyukur kepada Allah SwT karena telah dipanjangkan usia di anugerahi hidup sehat, sehingga bisa mengalami kembali Idul Adha tahun ini. Tidak terasa lama waktu berlalu, masa berjalan, satu tahun serasa sebulan, sebulan serasa seminggu dan seminggu serasa sehari. Begitu singkat waktu kita rasakan, pertanda betapa perjalanan hidup kita demikian cepat, umur kita semakin pendek, memangkas kesempatan berlama tinggal di dunia dan kuburan yang kita benci kian hari semakin mendekat, Allahu Akbar. Pantas Allah mengingatkan kita dalam surat al-Ashr ayat 1-3.

وَٱلۡعَصۡرِ إِنَّ ٱلِۡۡنسََٰنَ لَفِي خُسۡرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصََّٰلِحََٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَ قِ وَ تَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ

“Demi massa sesungguhnya manusia ada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman, yang beramal sholeh dan orang yang saling bernasihat dalam kebenaran dan kesabaran.”

Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SwT dengan sepenuh hati. Kita niatkan di dalam hati, bahwa ibadah di pagi hari ini merupakan langkah awal kita, memulai perjalanan hidup yang penuh ketaatan dan ketabahan sebagaimana ketaatan para Nabi dan Shalihin.

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ

Jamaah Id yang berbahagia

Idul Adha adalah saat kita diingatkan kembali kepada riwayat perjalanan seorang Nabi teladan, seorang Nabi yang penuh dengan uswah hasanah. dengan ketekunannya mencari Tuhan pencipta sekaligus pemelihara alam semesta. Dialah Nabi Ibrahim as, dengan daya nalar yang kritis Nabi Ibrahim melihat keberadaan alam semesta yang sangat indah dan teratur tidak mungkin kalau tidak ada penciptanya. Maka setelah pengembaraan pikirannya mencari Tuhan maka akhirnya beliau menemukan jawaban seperti yang dinyatakan dalam al quran;

فَلَمَّا رَءَا ٱلشَّمۡسَ بَازِغَةٗ قَالَ هََٰذَا رَب ي هََٰذَآ أَكۡبَرُُۖ فَلَمَّآ أَفَلَتۡ قَالَ يََٰقَوۡمِ إِن ي بَرِيٓ ٞ ء ممَّا تُشۡرِكُونَ إِن ي وَجَّهۡتُ وَجۡهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ

ٱلسَّمََٰوََٰتِ وَٱلَۡرۡضَ حَنِيفٗاُۖ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِي ن

“Kemudian ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, “Inilah Tuhanku, ini lebih besar.” Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata, “Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.” Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku (hanya) kepada Yang menciptakan langit dan bumi dengan (mengikuti) agama yang lurus dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik” ( QS al-An’am 78-79).

Baca Juga: 5 Khutbah Idul Adha 2024 tentang Keikhlasan dan Penuh Makna

Hadirin yang berbahagia,

Keyakinan tauhid Nabi Ibrahim adalah tauhid aktif yaitu tauhid dengan diiringi oleh amal shaleh dan amar makruf nahi munkar. Beliau melaksanakan shalat dan zakat serta berbuat baik kepada sesama manusia. Kepada bapaknya walaupun berbeda agama tetap hormat bahkan dimintakan ampun kepada Allah. Menurut riwayat yang mashur, Nabi Ibrahim senang memberi makan orang lain, setiap makan beliau selalu ingin mengajak orang lain makan walau harus berjalan jauh untuk menemukan orang yang mau diajak makan bersama.

Dalam melakukan amar makruf nahi munkar beliau tunjukkan dengan berdakwah kepada keluarganya dan kepada kaumnya bahkan kepada penguasa pada zamannya. Beliau berdakwah dengan menyeru menghentikan penyembahan kepada patung-patung dan hawa nafsu dan menyeru untuk menyembah hanya kepada Allah Subhanahuwata’ala saja. Sehingga Nabi Ibrahim menerima konsekuensi dari dakwahnya, dijatuhi hukuman dengan dibakar hidup-hidup di depan umum. Dengan keyakinan dan iman yang kuat kepada Allah, tawakal dan berdoa, maka Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dengan memerintahkan kepada api supaya dingin sehingga bisa menyelamatkan Nabi Ibrahim dari kobaran api yang menyala-nyala.(QS, al-Anbiya:69).

قُلۡنَا يََٰنَارُ كُونِي بَرۡدٗا وَسَلََٰمًا عَلَىَٰٓ إِبۡرََٰهِيمَ

Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim",

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَ ر

Pelajaran dari sejarah Nabi Ibrahim kita dapat mengambil uswah hasanah dari beliau. bahwa iman itu harus hidup dan aktif. Bukan iman yang pasif dan statis. Iman aktif itu iman yang diekspresikan dalam tindakan amal sosial atau hablu min an-naas, melaksanakan amar makruf nahi munkar, serta berakhlak baik dalam pergaulan dengan sesama manusia.

Banyak sekali ayat Al-Qur’an maupun al-Hadits yang menyatakan bahwa indikator iman itu adalah amal baik dan akhlak karimah. Diantaranya hadits yang berbunyi:

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm