Bagikan :
Banjarmasin, Sonora.ID – Hari kedua gelaran Mobile Intellectual Property Clinic Kalimantan Selatan Tahun 2024, diisi dengan berbagai kegiatan.
Mulai dari pameran UMKM unggulan, pelatihan pengisian data untuk pendaftaran kekayaan intelektual, talkshow hingga layanan konsultasi bagi pelaku usaha, Kamis (20/06).
Acara yang berlangsung sejak pagi tadi, disambut antusias masyarakat, khususnya pelaku usaha yang ingin mendaftarkan produknya untuk mendapatkan hak atas merek maupun layanan konsultasi lainnya.
Kegiatan yang digagas oleh Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan itu sudah dibuka secara resmi pada Rabu (19/06) malam, sekaligus penyerahan penghargaan kepada sejumlah kepala daerah dan juga penyerahan sertifikat Indikasi Geografis untuk kain Sasirangan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Di hari kedua ini, talkshow terkait dengan pendaftaran merek usaha digelar dengan menghadirkan Sarah Nainggolan, Analis Permohonan Kekayaan Intelektual Direktorat Merek, Kementerian Hukum dan HAM RI.
Diikuti puluhan peserta yang berlatarbelakang pelaku UMKM di Kalimantan Selatan, Sarah mengungkapkan tata cara pendaftaran merek usaha sebagai bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual, termasuk merek yang didaftarkan kolektif.
“Sebenarnya tidak ada bedanya, antara merek kolektif dengan merek individu, bedanya untuk kolektif ini didaftarkan oleh kelompok,” jelasnya.
Seperti halnya untuk usaha yang dilakukan secara kolektif, melalui koperasi atau perkumpulan pelaku UMKM.
Dalam kegiatan yang didukung penuh oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan dan Bank Kalsel, antusiasme para peserta terlihat tinggi untuk menanyakan terkait cara pendaftaran dan perlindungan atas merek usahanya.
Seperti Siti Isnaniah Haryani, Ketua Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) Kalimantan Selatan, yang mengungkapkan sejumlah masalah yang dialami oleh pelaku UMKM yang berada di bawah binaan organisasinya.
Terutama terkait dengan kemiripan logo atas merek antara dua produk.
