Selain itu, Kementerian Perhubungan juga telah mengeluarkan surat himbauan peningkatan keselamatan pada masa libur panjang hari raya Idul Adha dan Libur Sekolah tahun 2024 kepada seluruh pimpinan perusahaan angkutan umum agar memastikan kendaraan yang beroperasi memenuhi persyaratan teknis laik jalan, memastikan kendaraan yang beroperasi dilengkapi dengan dokumen perjalanan yang sah, dan menugaskan 2 pengemudi untuk rute jarak jauh. Himbauan juga ditujukan kepada pengelola destinasi wisata agar menyediakan tempat istirahat yang layak bagi pengemudi bus pariwisata.
Lebih lanjut, Nia menyampaikan momen libur sekolah juga turut dibarengi dengan berlangsungnya libur Iduladha pada 15-18 Juni 2024. Hal tersebut turut mendorong pergerakan wisatawan nusantara.
Berdasarkan data yang diperoleh dari dashboard Siasati milik Kementerian Perhubungan diperoleh data sepanjang 14-18 Juni 2024 (data per 19 Juni 2024 pukul 12.00) yaitu pergerakan penumpang menggunakan moda darat sebesar 755.479 penumpang, dengan pergerakan tertinggi pada 15 Juni 2024 sebesar 183.527penumpang.
Kendaraan yang menggunakan jalan arteri sebesar 1.068.238 kendaraan, dengan tertinggi pada 15 Juni 2024 yaitu 281.178 kendaraan. Pergerakan penumpang menggunakan moda Pesawat udara sebesar 1.030.998 penumpang.
Pergerakan penumpang menggunakan moda kereta api sebanyak 709.841 penumpang, dengan pergerakan tertinggi pada 15 Juni 2024 sebesar 175.084 penumpang.
Rute favorit masyarakat pada periode libur panjang tersebut adalah Jakarta - Surabaya pergi pulang (PP); Jakarta - Solo pp; Jakarta - Malang pp; Yogyakarta - Banyuwangi pp; dan Blitar - Bandung pp.
Sedangkan destinasi wisata favorit saat libur Iduladha, sebanyak 12.846 lebih warga Jakarta dan sekitarnya mendatangi kawasan Taman Margasatwa Ragunan (TMR), TMII dikunjungi 40.000 pengunjung dari 15-18 Juni 2024, dan Jakarta Fair dikunjungi 130.000 orang pada Senin (17/6), Bedugul Bali juga mengalami peningkatan jumlah kunjungan sebesar 30 persen pada libur panjang hari raya dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Sementara itu, Gunung Bromo di Jawa Timur mencatat lonjakan kunjungan 8.169 orang selama periode 15-18 Juni 2024.
“Memang spendingnya kecil tidak seperti wisman, tetapi volumenya besar sehingga memberikan dampak kepada perekonomian,” kata Nia.