Sonora.ID - Sejumlah pimpinan Perguruan Tinggi (PT) di bawah naungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III (LLDikti III) bertemu untuk membahas strategi pengelolaan reputasi melalui pendidikan berkualitas yang dapat berkontribusi pada keberlanjutan.
Pertemuan yang bertajuk 2nd Leadership Talks: Diskusi Kepemimpinan Perguruan Tinggi 2024, yang berlangsung di Auditorium Kampus I Universitas Tarumanagara (Untar), merupakan hasil kolaborasi antara Untar dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III (LLDikti III).
Diskusi kali ini mengusung tema "Managing Reputation through Quality Education for Sustainability".
Rektor Universitas Tarumanagara (Untar) Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P.U., ASEAN Eng. mengungkapkan terdapat masalah klasik yang dihadapi oleh Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Masalah ini meliputi pengelolaan PT untuk mencapai kinerja yang tinggi sehingga dapat mempertahankan jumlah mahasiswa untuk keberlanjutan.
Prof. Agustinus berharap acara ini dapat menjadi wadah bagi PT untuk mendiskusikan peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
"Saya berharap kita dapat belajar banyak dan memperoleh inspirasi baru untuk peningkatan mutu di lembaga masing-masing," ungkap Rektor Untar.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala LLDikti III Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc. menambahkan, transformasi pendidikan saat ini menjadi strategi penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Forum Leadership Talks, ujar Prof. Toni, sangat penting bagi pimpinan PT untuk mengatasi tantangan dan permasalahan kompleks di era saat ini.
Dialog kepemimpinan seperti ini menjadi refleksi bagi PT untuk segera mengakselerasi kualitas pendidikan tinggi.
"Di era yang terus berkembang, Perguruan Tinggi (PT) perlu mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan dan pemahaman yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat," ujar Kepala LLDikti III.
Prof. Toni menambahkan, kolaborasi dalam Leadership Talks diharapkan dapat menciptakan sinergi antara dunia pendidikan dan industri yang menghasilkan pemimpin yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga relevan terhadap tuntutan zaman saat ini.
Kepala LLDikti III menyampaikan bahwa kesenjangan mutu PT disebabkan oleh tingkat pemahaman, kesadaran, dan tanggung jawab Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang masih rendah.
LLDikti III, kata Prof. Toni, telah merancang strategi penguatan mutu melalui SPMI untuk mendorong PTS untuk melakukan perbaikan pada penjaminan mutu dan mengurangi kesenjangan mutu dalam pendidikan tinggi.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Kemendikbudristek Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc. hadir sebagai pembicara kunci dengan judul "Kebijakan Pengembangan Pendidikan Tinggi di Indonesia untuk Keberlanjutan". Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek menyampaikan bahwa reputasi adalah kunci keberhasilan suatu institusi.
“Reputasi yang baik menjadi sebuah indikasi yang memengaruhi pandangan pemangku kepentingan terkait kapabilitas suatu institusi,” ucapnya.
Dalam forum ini, turut pula hadir Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc.. Dalam sesi diskusi, Prof. Ari menyoroti kesenjangan mutu pendidikan tinggi antar-PT di Indonesia yang masih sangat lebar.
Menurutnya, di era masyarakat 5.0 saat ini, pendidikan tinggi di Indonesia harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang cepat.
"Hal ini menjadi sangat penting dalam penjaminan mutu karena masyarakat 5.0 menekankan integrasi antara manusia dan teknologi untuk mencapai kemajuan sosial dan ekonomi," tambahnya
Salah satu pimpinan yang hadir di acara tersebut, Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc. menyampaikan bahwa penjaminan mutu menjadi faktor penting dalam pengelolaan reputasi.
"Meskipun PT sudah unggul, tetap harus melakukan continuous improvement yang tidak dapat ditawar. Hal ini menjadi bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan PT," tambahnya.
Ia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap Untar atas dorongan kerja sama antar-PT dan terus berbagi strategi kepada PT lain.
Selain diskusi, penyerahan karya ilmiah berjudul “Manajemen Reputasi di PTS melalui Pemberdayaan Humas” kepada LLDikti III turut dilakukan dalam acara.
Karya ilmiah ini merupakan hasil disertasi Kepala Kantor Humas Untar Dr. Dra. Paula Tjatoerwidya Anggarina, M.M. Penyerahan karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi PTS di bawah naungan LLDikti III dalam meningkatkan reputasi melalui peran humas yang efektif.
Leadership Talks merupakan inisiatif LLDikti III berupa diskusi kepemimpinan perguruan tinggi.
Sebelumnya, 1st Leadership Talks diselenggarakan di LSPR Institute of Communication & Business. Acara turut dimeriahkan dengan penampilan Tari Pendet oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Padmanagara dan penampilan bernyanyi oleh mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Untar.