Bandung, Sonora.ID - Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat (Jabar) berpotensi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang signifikan.
Jabar memiliki kekayaan alam dan budaya yang menarik. Investasi dalam infrastruktur, seperti jalan raya dan fasilitas umum, akan meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan wisatawan.
Peningkatan ini akan menciptakan lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan UMKM, dan meningkatkan pendapatan daerah, sehingga memberikan dampak positif pada ekonomi Jawa Barat.
Struktur perekonomian Jawa Barat didominasi oleh sektor industri pengolahan dengan pangsa sebesar 42% dan sektor perdagangan sebesar 15%.
"Di tengah tantangan ketidakpastian global yang cenderung masih tinggi dan pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang yang belum terlalu kuat, diperlukan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru," ucap Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muslimin Anwar, saat pembukaan West Java Tourism Talk (WJTT) Vol.2 di Trans Convention Center Bandung, Jumat (28/6/2024).
Baca Juga: Ratusan Booth UMKM Unggulan Jabar Ramaikan KKJ-PKJB 2024 di Kota Bandung
"Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru yang potensial adalah sektor pariwisata," kata Muslimin.
"Jabar perlu lebih mengeksplorasi keunggulan wisata alam dan keanekaragaman budaya masing-masing daerah untuk meningkatkan jumlah wisatawan, khususnya wisman, dalam mendukung perbaikan pendapatan devisa dan kinerja pariwisata nasional," ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Muslimin, pengembangan destinasi perlu diakselerasi dengan berorientasi pada kualitas (quality tourism) dan memastikan inklusivitas dari pengembangan destinasi wisata terutama dengan mengoptimalkan peran wirausaha muda.
"Pengembangan Quality Tourism perlu difokuskan untuk mendatangkan wisman dari kelas menengah-atas, high spender, dan length of stay-nya lebih lama," kata Muslimin.