BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Syariah 4,7-5,5% Tahun 2024

2 Juli 2024 08:35 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, N.A. Anggini Sari, saat kegiatan Gema Ekonomi Syariah di Pontianak, Jumat (28/6/2024).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, N.A. Anggini Sari, saat kegiatan Gema Ekonomi Syariah di Pontianak, Jumat (28/6/2024). ( Humas BI Kalbar)

Pontianak, Sonora.ID - Ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Sejak dimulainya upaya pengembangan pada tahun 1991, sektor ini telah mengalami perkembangan positif yang konsisten, dengan dorongan kuat dari sektor unggulan Halal Value Chain (HVC) yang mencatat pertumbuhan sebesar 3,93% year-on-year (yoy) sepanjang tahun 2023.

Menurut N.A. Anggini Sari, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, dalam acara Gema Ekonomi Syariah di Pontianak pada Jumat (28/6/2024), sektor HVC telah menjadi pilar penting dalam ekonomi nasional, berkontribusi hampir 23% dari PDB, dengan fokus pada sektor pertanian, makanan-minuman halal, pariwisata ramah muslim, serta fesyen muslim.

"Pertumbuhan ekonomi syariah senantiasa seiring dengan perkembangan perbankan syariah. Bahkan, di masa-masa sulit pasca pandemi Covid-19 (2020-2023), aset perbankan syariah tumbuh dua digit setiap tahunnya," terangnya.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Minta Jatim Perkuat Ekosistem Ekonomi Syariah

Pada tahun 2023, pembiayaan syariah di sektor riil mengalami lonjakan signifikan sebesar 15,8% (yoy), mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi yang kuat di sektor tersebut.

Proyeksi Bank Indonesia untuk tahun 2024 menunjukkan optimisme, dengan ekonomi syariah diperkirakan akan tumbuh antara 4,7 hingga 5,5% (yoy).

Bank Indonesia juga menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekonomi dan keuangan syariah melalui tiga pilar strategi utama, yaitu penguatan ekosistem produk halal, keuangan syariah, serta literasi, inklusi, dan gaya hidup halal.

Program-program seperti sertifikasi makanan-minuman halal, pemberdayaan ekonomi pesantren melalui program HEBITREN, serta dukungan terhadap UMKM di sektor makanan dan fesyen kreatif syariah menjadi bagian dari upaya nyata dalam pengembangan ekonomi syariah.

Untuk Kalimantan Barat, sektor perbankan syariah juga mencatat kinerja positif dengan pertumbuhan pembiayaan mencapai 12,41% (yoy) pada tahun 2023, mencapai total Rp8,99 triliun.

"Kebijakan pengembangan Bank Indonesia mengacu pada tiga pilar strategi utama, yaitu penguatan ekosistem produk halal, keuangan syariah serta literasi, inklusi dan halal lifestyle, melalui implementasi berbagai program pengembangan ekonomi syariah,"ujarnya.

Dengan dukungan yang terus meningkat dari pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan, ekonomi syariah di Indonesia diyakini akan terus menjadi salah satu motor penggerak utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

PenulisWilliam
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm