OJK: Masyarakat Optimistis Kinerja Perbankan akan Semakin Baik!

3 Juli 2024 10:49 WIB
konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (DK) OJK Bulan Mei 2024.
konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (DK) OJK Bulan Mei 2024. ( Istimewa/Win)

Sonora.ID - Data Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) triwulan II-2024 melaporkan responden optimistis kinerja perbankan akan semakin baik di kuartal II-2024. Optimisme perbankan tecermin dari Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) pada triwulan II-2024 yang tercatat sebesar 58 atau berada di zona optimis.

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa mengatakan optimisme tersebut didorong oleh ekspektasi akan meningkatnya fungsi intermediasi perbankan dibarengi dengan kemampuan perbankan dalam mengelola risiko yang dihadapi meskipun dengan kondisi makroekonomi global yang kurang kondusif.

Aman Santosa juga mengungkapkan, ketidakpastian kondisi makroekonomi global menyebabkan Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) pada triwulan II-2024 masih berada pada level pesimis yaitu sebesar 31, terutama disebabkan oleh perkiraan peningkatan BI Rate, pelemahan nilai tukar dan peningkatan inflasi.

Dikesempatan terpisah, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan kinerja industri perbankan per April 2024 tetap resilien dan stabil didukung oleh tingkat profitabilitas (ROA) sebesar 2,51 persen dan NIM (net interets magin) sebesar 4,56 persen.

Baca Juga: KBRI Tokyo & OJK Gelar Edukasi Keuangan Bagi Diaspora dan Pekerja Migran Indonesia di Tokyo, Jepang

"Permodalan (CAR) perbankan masih di level yang relatif tinggi yaitu sebesar 25,99 persen, menjadi bantalan mitigasi risiko yang solid di tengah kondisi ketidakpastian global," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (DK) OJK Bulan Mei 2024.

Dian menambahkan dari sisi kinerja intermediasi, pada April 2024, secara month to month (mtm) kredit mengalami peningkatan sebesar Rp66,05 triliun, atau tumbuh sebesar 0,91 persen mtm. Adapun secara tahunan, kredit melanjutkan catatan double digit growth sebesar 13,09 persen year on year (yoy) menjadi Rp7.310,7 triliun.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 15,69 persen yoy. Sementara itu, secara nominal yang terbesar adalah Kredit Modal Kerja yang mencapai sebesar Rp3.319,15 triliun.

Ditinjau dari kepemilikan bank, Bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu tumbuh sebesar 15,42 persen yoy. Penyaluran kredit yang cukup signifikan tersebut melanjutkan tren pertumbuhan kredit sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan tahun 2024.

"Tren pertumbuhan kredit yang baik ini menunjukkan dukungan dan komitmen perbankan yang tinggi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar Dian.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm