Pasalnya, barang yang mereka tumpuk itu akan mengganggu kehidupan sehari-hari karena mengakibatkan kekacauan, seperti banyak kecoa berkeliaran, serta ruangan menjadi bau dan kotor.
Melansir Childmind, kebiasaan menumpuk barang terjadi karena penderita memiliki keterikatan emosional dengan barang tersebut. Jika ada orang yang membersihkan atau merapikannya, mereka bisa merasa terganggu.
Pada penderita hoarding disorder, barang yang mereka simpan seringkali tidak berharga. Bahkan, barang tersebut terlihat seperti sampah. Barang yang ditimbun juga tak pernah ditata rapi seringkali menyebabkan masalah kebersihan dan terlihat jorok.
Penyebab Hoarding Disorder
Melansir Cleveland Clinic, penyebab hoarding disorder tidak diketahui secara pasti, namun banyak ahli berpendapat bahwa kondisi ini disebabkan oleh ketidakmampuan otak untuk melakukan beberapa hal, seperti:
Namun selain itu, beberapa masalah kesehatan mental juga kerap dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental lainnya, seperti:
Baca Juga: Fuji Alami Gangguan Mental ADHD, Apa Arti ADHD? Simak Penjelasannya!
Meskipun penyebab hoarding disorder tidak diketahui secara pasti, beberapa faktor risiko bisa memicu terjadinya gangguan kesehatan mental ini.
Disarikan dari Cleveland Clinic dan Healthline, ada beberapa faktor risiko penyebab hoarding disorder, seperti:
Meskipun begitu, hoarding disorder dapat dialami oleh siapa saja, termasuk pada anak-anak serta remaja di usia kurang dari 20 tahun.
Kondisi ini dapat mengganggu kegiatan sehari-hari, namun umumnya bertambah serius ketika penderita memasuki usia lebih dari 30 tahun.
Seperti gangguan kesehatan mental lainnya, hoarding disorder tidak dapat disembuhkan secara total. Namun, pengobatan dan perawatan secara medis dapat mengurangi gejala yang dialami.
Untuk itu, kamu diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika mengalami atau memiliki kerabat yang memiliki gejala hoarding disorder agar bisa melakukan pengobatan dan perawatan yang diperlukan.