Baca Juga: Daya Tampung Mandiri Universitas Brawijaya (UB) 2024, Lengkap!
Di mana dalam mengoptimalkan bonus demografi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ini, tenaga kerja juga harus diberikan edukasi tentang pentingnya pemahaman lintas budaya yang lebih mendalam sehingga mereka tidak hanya memiliki keterampilan saja.
Proyek ini dibimbing oleh dosen Ressi Maulidina Delijar, S.S., M.Li., Diah Ayu Wulan, M.Pd., dan peneliti M. Naufal Islam, S.Pd. Beberapa ahli juga turut berkontribusi dalam melakukan validasi terhadap proyek tersebut, seperti validator ahli media, Rafsanjaya Mahaputra, S.Pd., dan M. Naufal Islam, S.Pd., validator ahli hubungan internasional, Wishnu Mahendra.W., S.IP., M.Si., dan validator materi, Cahyo Ramadhan Pratama, MTCSOL.
Sebagai bentuk komitmen atas keberlanjutan dan masa depan proyek, maka hasil penelitian dan pengembangan virtual field trip yang dapat diakses melalui tautan bit.ly/engankiong ini dihibahkan kepada Kelenteng Eng An Kiong. Dinda berharap inovasi ini dapat memberikan kontribusi positif dalam percepatan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Tiongkok, serta dapat meningkatkan pemahaman lintas budaya di Indonesia dan memperkaya wisata budaya di Malang.
Inovasi ini telah menjadi bukti bahwa salah satu alat yang efektif untuk mempererat dan memperkuat hubungan antara dua negara yaitu diplomasi digital untuk memberikan pemahaman budaya yang lebih inklusif dan mendalam.