Yogyakarta, Sonora.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KPwBI DIY) melepas 60 peserta yang tergabung dalam 20 tim untuk mengikuti kompetisi QRIS Jelajah Indonesia di Yogyakarta, yang diselenggarakan pada tanggal 20-21 Juli 2024.
QRIS Jelajah Indonesia di Yogyakarta telah menarik minat besar dari
masyarakat dengan total 295 peserta yang terdiri dari 81 tim dan 87 pendaftar individu.
Para peserta telah melalui babak penyisihan yang dilaksanakan pada 10 Juli 2024, hingga terpilih menjadi 60 finalis yang berhak untuk mengikuti kompetisi QRIS Jelajah Indonesia.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia untuk memperluas akseptasi digital, inklusi keuangan dan kampanye inisiatif sistem pembayaran digital serta promosi destinasi wisata unggulan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
QRIS Jelajah Indonesia yang mengusung tema “Jelajah Indonesia Makin Praktis
Pakai QRIS” merupakan salah satu kampanye flagship Bank Indonesia dalam rangka memperkenalkan dan memperluas digitalisasi sistem pembayaran dengan metode yang kekinian.
Program ini dikemas dalam bentuk kompetisi yang dilakukan secara serentak di 46 Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN) Bank Indonesia dimana peserta akan melakukan berbagai misi dalam rangka kampanye inisiatif digitalisasi sistem pembayaran
serta misi pembuatan konten digital kreatif.
Kolaborasi antara Bank Indonesia dengan para generasi muda yang kreatif dan inovatif diharapkan dapat memperkuat ekosistem sistem pembayaran melalui perluasan akseptasi pembayaran digital.
Kegiatan QRIS Jelajah Indonesia Yogyakarta 2024 dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah DIY yang diwakili oleh Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY Yuna Pancawati, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Ibrahim, serta dihadiri oleh sejumlah pejabat penting lainnya termasuk Direktur Utama Bank BPD
DIY Santoso Rohmad, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset DIY Wiyos Santoso, dan stakeholders terkait.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Ibrahim, menyampaikan pentingnya digitalisasi dalam memperkuat
sistem pembayaran dan inklusi keuangan guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Hal ini sejalan dengan sambutan Yuna Pancawati yang menyampaikan bahwa Pemda DIY mendukung penuh Kick Off QRIS Jelajah Indonesia – Yogyakarta 2024
sebagai salah satu langkah nyata dalam mendorong digitalisasi pembayaran daerah
khususnya dalam pembayaran pajak dan retribusi daerah sehingga tercipta ekosistem
ekonomi digital yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.
Gelaran QRIS Jelajah Indonesia di Yogyakarta diisi dengan berbagai misi menarik yang menggabungkan edukasi terkait sistem pembayaran digital melalui eksplorasi destinasi wisata unggulan di DIY.
Misi-misi tersebut mencakup edukasi mengenai QRIS, BI-Fast, Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah, Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT), Elektronifikasi, dan Pelindungan Konsumen.
Dalam rangka mendukung promosi destinasi wisata DIY, KPwBI DIY berkolaborasi
dengan Dinas Pariwisata DIY melalui penggunaan aplikasi Visiting Jogja dalam
penyelesaian misi pada QRIS Jelajah Indonesia Yogyakarta. Aplikasi ini merupakan portal informasi dan promosi destinasi wisata di DIY yang memudahkan wisatawan dalam melakukan pemesanan hingga pembayaran tiket destinasi wisata menggunakan QRIS.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan Launching “Jogja QRIStimewa” yang
merupakan kampanye perluasan akseptasi pembayaran digital KPwBI DIY. Logo Jogja
QRIStimewa yang diluncurkan pada acara tersebut merepresentasikan semangat kolaborasi antar stakeholder di DIY dalam menjadikan QRIS sebagai alat pembayaran yang istimewa bagi masyarakat Yogyakarta. Logo ini menggabungkan elemen budaya dan sejarah Yogyakarta seperti Tugu Golong Gilig, motif batik nitik, serta motif ukiran kayu khas Jogja dengan simbol QRIS yang modern.