Gelar Coffee Talk Lagi, Diskominfo Kalsel Angkat Tema Soal Kecubung

26 Juli 2024 16:00 WIB
Coffee Talk Diskominfo Kalsel
Coffee Talk Diskominfo Kalsel ( )

Banjarbaru, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kembali mengadakan Coffee Talk di salah satu kafe di Kota Banjarbaru, pada Jumat (26/7).

Coffee Talk kali ini mengangkat tema soal penyalahgunaan tanaman Kecubung yang tengah viral akhir akhir ini.

Mengangkat tema "Kecubung Bikin "Gak Nyambung", Emang Iya?", Coffee Talk kali ini menghadirkan narasumber Kepala BNNP Kalsel, Brigjen Pol. Wisnu Andayana, dan Reswan Iriandi, Kasi Mutu Pelayanan Keperawatan RSJ Sambang Lihum.

Dalam paparannya, Kepala BNNP Kalsel, Brigjen Pol. Wisnu Andayana mengatakan bahwa pihaknya langsung menurunkan tim k RSJ Sambang Lihum untuk melakukan Interogasi dan pengambilan sample darah pasien yang diduga mabuk karena mengonsumsi pil putih yang mengandung kecubung.

Berdasarkan hasil laboratorium narkotika di Samarinda, hasilnya tidak kandungan narkotika pada sampel yang dikirim.

"Negatif narkotika hasilnya. Ternyata bukan hanya karena kecubung, miras juga penyebabnya," ujar Wisnu.

Wisno mengakui bahwa tanaman kecubung tidak tergolong dalam kategori Narkotika, sehingga penggunanya tidak dapat dikenakan sanksi hukum.

Namun, ia menegaskan bahwa jika tanaman kecubung diracik dalam bentuk obat ata sejenisnya, maka pelakunya dapat dijatuhi hukuman pidana karena melanggar Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dengan ancaman pidana penjara maksimal 15 tahun dan pidana denda maksimal Rp1,5 miliar.

"Pasti tidak izin edar kan, pelakunya bisa kita amankan," ucap Wisnu.

Oleh karena itu, Wisnu mengimbau kepada warga Kalsel, agar menjauhi atau menghindari penyalahgunaan tanaman kecubung.

"Jauhi kecubung, walaupun ada juga manfaatnya," imbuhnya.

Sementara itu, Kasi Mutu Pelayanan Keperawatan RSJ Sambang Lihum, Reswan Iriaandi mengatakan bawha sejak viralnya kasus kecubung di awal Juli, pihaknya telah menangani 56 pasien mabuk kecubung mulai dari rawat jalan hingga rawat inap.

Reswan menyebutkan dari total pasien itu, saat ini lebih dari 30 pasien masih dalam proses rawat inap, dan para pasien ini awal masuk rumah sakit masih dalam kondisi normal. Namun, setelah keesokan harinya kondisi psikis berubah dengan tingkah laku tidak normal yang beragam.

"Berkaitan dengan kecubung, tanaman ini sebenarnya bermanfaat untuk kesehatan jika digunakan dengan dosis sesuai dengan anjuran. Bisa menjadi obat bius, sakit nyeri, dan sejenisnya,” pungkasnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm