Niatnya, korban akan menjalani operasi sedot lemak pada bagian lengan kanan dan kiri.
Namun, operasi yang direncanakan untuk menyedot lemak di lengan kanan dan kiri ini berujung dengan pecahnya pembuluh darah di salah satu lengan korban.
“Yang satu lengan berhasil dan satu lengan begitu diambil ternyata ada masalah itu,” tutur Arya.
Korban sempat dibawa ke rumah sakit Usai pembuluh darahnya pecah, korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Namun, nyawanya tidak tertolong dan ENS dinyatakan meninggal dunia.
Meski begitu, polisi belum bisa memastikan apakah pecah pembuluh darah tersebut menjadi penyebab ENS meninggal dunia.
Arya mengatakan pihak keluarga korban belum membuat laporan ke pihak berwajib. Namun, proses penyelidikan tetap akan dilakukan.
"Saya tegaskan, bahwa ini bukan delik aduan, jadi ini tindak pidana murni yang kalau siapa pun mengetahui bisa melaporkan, sekalipun keluarga tidak melaporkan, atau misalnya keluarga tidak menuntut, tetap ini bisa dilakukan penyidikannya, kalau memang terbukti ada malapraktik di situ atau ada tindak pidana di situ kita akan lakukan," kata Arya.