Ingin menangis
Ingin meratap
Tapi kepada siapa
Ibu pertiwiku sedang gundah gulana
Ibu pertiwiku sedang kecewa
Oleh hempasan rasa amarah
Hempasan rasa serakah
Hempasan rasa..
Kemana sang perkasa Kemana sang pejuang pusaka
Kemana mereka? 17 Agustusku
Jangan berlari dariku
Jangan menghindariku
Aku tak sanggup melihat derai air matamu
Aku takkan bisa melihat muram wajahmu
Aku ..
Aku sudah hampir kehilangan ibu pertiwiku
Jangan pergi ..
Tetaplah bersamaku
Menapaki langkah yang pernah kita lalui
Menuai asa yang pernah kita rasakan
Mari kita susul ibu pertiwi
Mengamit tangannya
Mencuri senyumnya
Baca Juga: 2 Contoh Undangan Acara Pembubaran Panitia 17 Agustus 2023 HUT ke 78 RI
6. Merah Putih untuk Pertiwi'
Karya: Alfin Nihayatul Islamiyah.
Guratan tinta emas dalam kertas bekas
Memori masa kelam terlintas
Dalam balutan darah yang masih menggenang
Melaju melewati masa menjadi kenangan
Maksud terbuai dalam hati yang luluh
Kisa puluhan tahun yang beradu dalam peluh
Kelu; rasanya hati berdayuh-dayuh
Kertas bekas waktu menjadi rapuh
Merdeka! Diiringi Indonesia raya yang menggema
Air mata yang siap meluncur kapan saja
Penantian di penghujung usia
Akhir kata yang menjadi lega seluruh warga bumiputera
7. Hargai Para Pahlawan
Karya: Deni Tri Risawati
Mengenang 76 tahun silam atas jasa para pahlawan
Kemerdekaan bisa diproklamasikan, Indonesia bisa dipersatukan
Banyak darah yang ditumpahkan
Banyak nyawa yang dikorbankan
Semua demi mencari keadilan dan menghapus penjajahan
Kini, telah tiba bulan istimewa bagi rakyat Indonesia
Merah putih berkibar di sepanjang jalan
Sebagai tanda peringatan kemerdekaan
Mari kawan kita jaga persatuan jangan ada perpecahan
Hargai pengorbanan para pahlawan
Kebebasan jangan disalahgunakan
Boleh berdebat adu pendapat tapi untuk meraih mufakat
Bukan untuk tipu muslihat karena kita adalah generasi hebat
Demi Indonesia yang kuat
Baca Juga: Contoh Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Panitia 17 Agustus 2023 HUT ke 78 RI
8. Merdeka atau Mati
Karya: Yamin
Darah menggenang di tanah tak bertuan
Ratusan nyawa melayang
Bergelimpangan di medan perang
Mengangkat panji kemenangan
Seorang pejuang berteriak lantang
Gagah berani memegang senjata melawan penjajah
Dua kata menjadi pilihan
Merdeka atau mati
Tubuh kekar dihujani peluru
Penuh lubang di sekujur tubuh
Darah bercucuran mereka tetap tegak berdiri
Sekali lagi lantangkan merdeka atau mati
9. Merdekalah Bangsak
Karya: Yamin
Sejarahmu terus terkenang di ingatanku
Tujuh belas Agustus saksi bisu hari kebebasanku
Para pahlawan bertaruh keras pertahankan keutuhanmu
Sebagai kenangan sepanjang hidup
Indonesia kini merdeka
Berkibarnya sang merah putih
Bawa napas lega tanpa nestapa
Mengenang cerita berderailah air mata
Kemerdekaan hilangkan jeritan lara
Indonesia Merdeka...
Lahirkan pemuda pemudi bangsa
Terbang ke awan menguak kedamaian
Menengok ke kanan bawa kebaikan
Kaki cengkeram erat semboyan kemerdekaan
10. Pahlawanku
Karya: Reza Hidayat
Pahlawanku..
Bagaimana ku bisa
Membalas jasa-jasamu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi
Haruskah aku turun ke medan perang
Haruskah aku mandi berlumuran darah
Haruskah aku tertembak peluru penjajah
Aku tak tahu cara untuk membalas jasamu
Engkau relakan nyawamu
Demi suatu kemerdekaan yang mungkin
Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku.. engkaulah bunga bangsa
Baca Juga: 8 Cerita Pendek tentang Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2023 yang Menarik