Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 12, 13, 14, 15, 16 Kurikulum Merdeka

30 Juli 2024 13:30 WIB
Ilustrasi kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 12, 13, 14, 15, 16 kurikulum Merdeka
Ilustrasi kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 12, 13, 14, 15, 16 kurikulum Merdeka ( unsplash.com)

b. Pamusuk Eneste

Tokoh ini merupakan editor Penerbit Buku Grasindo pada 1982. Beliau banyak menyunting naskah dan karya sastra. (Sumber profil pelajar.com).

c. Sutan Takdir Alisjahbana

Nama ini tidak asing di dunia kesusastraan Indonesia. Karyanya yang terkenal yaitu Layar Terkembang, Dian Tak Kunjung Padam, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. (Sumber: ensiklopedia.kemdikbud.go.id).

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 12, Kurikulum Merdeka

Soal Halaman 14 dan 15

Kegiatan 1: Membandingkan Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan

1. Unsur- unsur kebahasaan: Menggunakan bentuk surat yang standar.

- Surat lamaran pekerjaan 1 dan 2 : Sudah tepat.

2. Unsur-unsur kebahasaan: Menggunakan bahasa yang baik dan benar.

- Surat lamaran pekerjaan 1: Sudah benar

- Surat lamaran pekerjaan 2: Pada bagian lampiran, sebaiknya angka 5 ditulis dengan huruf saja.

3. Unsur-unsur kebahasaan: Menggunakan kata-kata yang sopan.

- Surat lamaran pekerjaan 1: Sudah sopan.

- Surat lamaran pekerjaan 2: Sudah sopan.

4. Unsur-unsur kebahasaan: Menggunakan kata pengantar yang jelas, singkat, padat,informatif dan tepat sasaran.

- Surat lamaran pekerjaan 1: Sudah tepat.

- Surat lamaran pekerjaan 2: kata pengantar sudah jelas namun terlalu singkat. Pelamar tidak menulis darimana mengetahui info loker tersebut.

5. Unsur-Unsur Kebahasaan: Penyampaian maksud surat pada isi surat.

- Surat lamaran pekerjaan 1: Mudah dipahami pembaca.

-Surat lamaran pekerjaan 2: Mudah dipahami.

6. Unsur-unsur kebahasaan: Pemakaian tanda baca koma (,) pada bagian penutup surat.

- Surat lamaran pekerjaan 1: Perhatikan penutup surat (hormat saya,) sudah menggunakan tanda baca yang benar.

- Surat lamaran pekerjaan 2: Belum menggunakan tanda baca koma.

Soal Halaman 16

Ayo Berlatih

1. Masukkan kata kunci berikut ini: Horison, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Ali Topan Anak Jalanan. Informasi apa yang kalian dapatkan?

2. Tentukan dua kata kunci atau entri di bidang sastra yang ingin kalian cari informasinya di antara enam kategori informasi di dalam Ensiklopedia Sastra Indonesia. Tulislah kata kunci tersebut melalui Ensiklopedia Sastra Indonesia. Tuliskan keterangan dari paragraf pertama entri tersebut seperti di dalam tabel seperti contoh berikut ini.

3. Ubahlah informasi yang kalian kutip dari Ensiklopedia Sastra Indonesia dengan bahasa kalian sendiri.

1. Jawaban pada soal nomor 1 adalah kemampuan peserta didik dalam menemukan informasi secara cepat dan tepat melalui ensiklopedia daring berdasarkan kategori yang diminta.

2. a. Horison

Majalah Horison adalah bulanan kesusastraan yang paling lama hidupnya dalam sejarah sastra Indonesia, yaitu sejak tahun 1966. Ketika terbit pertama kali pada bulan Juli 1966, majalah itu tidak dapat dipisahkan dari suasana dan semangat kebudayaan pada tahun itu. Dasar diterbitkannya majalah ini adalah semangat untuk menegakkan demokrasi dan kebebasan mencipta. Majalah ini dibiayai oleh Yayasan Indonesia yang didirikan tanggal 31 Mei tahun 1966. Pengasuh majalah ini terdiri atas: Mochtar Lubis (Penanggung Jawab); Dewan Redaksi: Mochtar Lubis, H.B. Jassin, Taufiq Ismail, Soe Hok Djin (Arief Budiman), dan D.S. Moeljanto.

Sumber: http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Horison | Ensiklopedia Sastra Indonesia - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

b. Sutan Takdir Alisjahbana

Sutan Takdir Alisjahbana pengarang Indonesia yang banyak berorientasi ke dunia Barat. Dia mengatakan bahwa otak Indonesia harus diasah menyamai otak Barat. Walaupun banyak ditentang orang, Sutan Takdir Alisjahbana tetap dengan pendiriannya itu. Sutan Takdir Alisjahbana lahir di Natal, Tapanuli, Sumatra Utara, tanggal 11 Februari 1908, dan meninggal tanggal 31 Juli 1993. Jenazahnya dimakamkan di sebuah bukit di sekitar Bogor. Tahun 1933 Sutan Takdir Alisjahbana mendirikan dan menerbitkan majalah Poedjangga Baroe bersama-sama dengan Amir Hamzah dan Armijn Pane. Majalah ini menyuarakan pembaharuan sastra. Sutan Takdir Alisjahbana menampilkan beberapa tulisan yang berorientasi pada pendiriannya itu, yaitu pembaruan ala Barat.

Karya Sutan Takdir Alisjahbana yang berupa novel, antara lain Tak Putus Dirundung Malang (Balai Pustaka, 1929) dan Layar Terkembang. Dia juga menulis puisi, antara lain Tebaran Mega(kumpulan puisi) dan esai sastra, antara lain Kebangkitan Puisi Baru Indonesia. Tulisannya yang berhubungan dengan masalah bahasa, misalnya Tata Bahasa Baru Bahasa
Indonesia dan Dari Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Modern (kumpulan karangan tentang Bahasa Indonesia). Dia juga menulis masalah kebudayaan, yakni Polemik Kebudayaan (Balai Pustaka, Edisi III, 1977) dan Perkembangan Sejarah Kebudayaan Dilihat dari Jurusan Nilai-Nilai (Idayu, edisi II, 1977).

Sumber: http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Sutan_Takdir_Alisjahbana | Ensiklopedia Sastra Indonesia - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

c. Ali Topan Anak Jalanan

Novel Ali Topan Anak Jalanan: Kesandung Cinta merupakan novel karya Teguh Esha yang terbit pada tahun 1977. Tokoh Ali Topan muncul pertama kali dalam cerita bersambung karya Teguh Esha di majalah Stop tahun 1972. Setelah itu, Teguh Esha mengekranisasikan karya tersebut dalam bentuk film dengan judul “Ali Topan Anak Jalanan” pada tahun 1977 dengan pemeran utama Junaedi Salat dan Yatie Octavia. Ali Topan Anak Jalanan oleh Korrie Layun Rampan dalam bukunya Perjalanan Sastra Indonesia (1983) digolongkan sebagai karya populer bersama-sama dengan novel Karmila karya Marga T. dan Cowok Komersil karya Eddy D. Iskandar. Karya Teguh Esha ini dalam waktu yang relatif singkat terjual sekitar 60 ribu eksemplar. Selain itu, Korrie (1983) juga menyatakan bahwa karya Teguh Esha ini berbentuk kritik sosial yang tajam.

Dalam bukunya Suara Pancaran Cita (1983), Korrie menyatakan bahwa tokoh Ali Topan merupakan prototipe remaja tahun 70-an. Tokoh ini ekspresif, brutal, jenius, bahkan kadang-kadang tampak superhuman atau superman. Korrie (1983) juga menyatakan bahwa bahasa yang digunakan pas, latar dan suasana juga tepat sesuai dengan dunia remaja sehingga membuat novel ini komunikatif dengan dunia anak muda pada masa itu.

Sumber: ensiklopedia.kemdikbud.go.id Ensiklopedia Sastra Indonesia - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

3. Jawaban sesuai dengan kemampuan peserta didik dalam mengubah informasi menjadi paragraf dengan kalimat sendiri.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm