Manado, SONORA.ID - "Dinamika di masyarakat selalu berkembang, sama dengan penyusunan anggaran pemerintah tiap tahun berubah, baik standar harga, baik prioritas," tegas Wakil Gubernur Steven Kandouw saat membuka bimbingan teknis yang bertajuk Peningkatan Kapasitas Aparatur Perangkat Desa dalam Pengelolaan Keuangan Desa Provinsi Sulut Tahun 2024 di Sintesa Peninsula Hotel Kota Manado, Kamis (1/8).
Wagub Steven mengatakan efektivitas pengelolaan keuangan/anggaran di tingkat pedesaan harus menjadi perhatian penting seluruh aparatur perangkat desa.Dalam upaya pengelolaan dana desa (dandes) khususnya tahun 2024, kapasitas aparatur perangkat perlu mendapatkan peningkatan agar mempermudah pengelolaan keuangan untuk mengakomodir kepentingan masyarakat.”tuturnya.
Steven Kandouw menegaskan hal tersebut di hadapan 600 aparatur perangkat desa.
"Maka dari itu perangkat desa harus mendapat pencerahan baru, informasi baru, ilmu baru terus," tegasnya lagi.
Menurut Steven aparatur perangkat desa merupakan pemimpin yang harus mempunyai tanggung jawab dan dedikasi untuk kemaslahatan masyarakatnya.
Wagub Steven menganalogikan filosofis negara Cina, yang menyatakan bahwa satu negara hebat memerlukan tiga unsur yaitu angkatan bersenjata yang kuat, rakyat tidak kelaparan dan pemimpin dipercaya.
"Satu sisi pemimpin itu dihormati. Anda diberi tanggungjawab untuk mengelola dana desa, diberi tanggung jawab memotivasi di desa anda agar kuat bekerja, tidak malas," ujar Steven.
Baca Juga: Kasus Kekerasan Anak di Depok, Kemen PPPA Pastikan Anak Korban Dilindungi
Wagub Steven juga menjelaskan selain pengelolaan dandes yang bertanggung jawab, meminta aparatur perangkat desa mampu berkontribusi penuh di sektor kesehatan, pendidikan serta kesejahteraan masyarakat.”jelas Steven.
"Wajib membuat desa anda sehat, 2025 menuju Indonesia sehat. Anda punya tanggungjawab paling besar untuk meningkatkan literasi pendidikan anak-anak kita, tingkatkan sdm," Ujarnya.
Wagub Steven juga menambahkan khususnya di sektor pendidikan, mengimbau agar mendorong anak-anak di pedesaan untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin.
Hal ini mengacu data statistika di Sulut yang mana dari total kependudukan di 15 kabupaten/kota sarjana tidak sampai 10 persen.
"SMA tidak sampai 25 persen, lulusan SMP hampir 70 persen. Tugas bapak ibu mendorong anak-anak sekolah setinggi mungkin, dari tanggungjawab anda juga rakyat yang anda pimpin ini agar keluar dari kemiskinan," imbaunya.