أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوَ اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ الأوانتُمْ مُسْلِمُون فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ: يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Jamaah Jum'at yang berbahagia rahimakumullah
Pertama-tama marilah kita panjatkan setinggi-tinggi puji dan sedalam-dalam rasa syukur kita ke hadirat Allah Swt., Tuhan semesta alam, atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya.
Shalawat salam marilah pula senantiasa kita sanjungkan ke haribaan Rasul tercinta, uswah hasanah kita, Nabi besar Muhammad saw. juga kepada keluarga beliau, para sahabat, tabi'in dan juga para pengikutnya yang setia dalam mengikuti teladannya hingga akhir zaman.
Melalui mimbar Jumat ini, Khatib berwasiat kepada diri Khatib sendiri dan jamaah sekalian untuk senantiasa merawat nikmat hidayah yang telah Allah tanamkan di dalam jiwa kita dengan bersungguh-sungguh meniti jalan ketakwaan kepada-Nya.
Ketakwaan itulah yang akan menjadi kunci kebahagiaan hidup kita. Inna lil muttaqiina mafaazaa, sungguh bagi orang- orang yang bertakwalah kesuksesan, kemenangan yang hakiki.
Ketakwaan pulalah yang akan menjadi bekal sejati saat tiba waktunya kita harus kembali ke haribaan Allah Rabbul 'izzati.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Salah satu nikmat terbesar bangsa ini adalah nikmat kemerdekaan. Bebas dari belenggu penjajahan. Tentu nikmat agung ini harus senantiasa kita syukuri.
Selama berabad-abad bangsa kita dijajah, dijadikan sebagai sapi perahan. Lepasnya bangsa ini dari belenggu penjajahan tentu atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa, sebagaimana disebutkan dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945.