Banjarmasin, Sonora.ID – Jelang peringatan Hari Jadi ke-74 Provinsi Kalimantan Selatan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan menunjukkan komitmen mereka dalam memajukan Banua, lewat pelaksanaan Pamor Borneo 2024, pada 10-14 Agustus mendatang.
Tahun ini, sebanyak 28 UMKM yang sudah dikurasi dan dinilai potensial untuk dikembangkan ke pasar ekspor, diikutsertakan untuk berpameran dalam kegiatan yang dipusatkan di Atrium 1 Duta Mall, Banjarmasin.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Fadjar Majardi, mengatakan bahwa tak hanya dalam rangka Hari Jadi Provinsi, tapi kegiatan itu juga sebagai dukungan terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia Aja (Gernas BBI-BWI).
Untuk rangkaiannya, Pamor Borneo akan dilaksanakan hingga 18 Agustus 2024, yang salah satunya diisi dengan Pekan QRIS Nasional (PQN) dan juga Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) dan South Borneo Investment Forum (SBIF).
“Jadi kalau Pamor Borneo itu merupakan festival yang menyangkut tiga pilar, mulai dari perdagangan, investasi dan pariwisata, nanti juga ada UMKM binaan Bank Indonesia yang harapannya dapat go international,” ujar Fadjar, dalam Bincang Bareng Media, Kamis (08/08) siang.
Produk UMKM mulai dari kriya, fesyen hingga olahan makanan dan minuman akan dihadirkan dalam kegiatan yang dimulai sejak 2020 lalu itu.
Sementara dukungan terkait pariwisata Kalimantan Selatan ditunjukkan dengan penyediaan sarana dan prasarana penunjang atraksi wisata Geopark Meratus, yang merupakan kandidat UNESCO Global Geopark.
Di antaranya lewat pembuatan totem objek wisata, peningkatan kapasitas Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis, maupun pelatihan kepada pelaku UMKM di kawasan Geopark Meratus.
“Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan mendukung Pemerintah Provinsi dalam penyelenggaraan Meratus Geopark Great Culture Carnival yang jadi sarana representasi dan promosi kekayaan geologi, keanekaragaman hayati dan budaya di kawasan tersebut,” jelasnya.
Di sisi investasi, dalam SBIF tahun ini juga akan digelar one-on-one meeting dengan investor terkait potensi investasi unggulan di Kalimantan Selatan untuk mendorong pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan.
“Ada delapan project owner yang akan bertemu langsung dengan pelaku usaha nasional dan calon investor potensial dari 10 negara,” jelas Erwin Syafii, Ekonom Ahli Bank Indonesia Kalimantan Selatan.