4 Contoh Amanat Pembina Upacara 17 Agustus, Penuh dengan Motivasi!

12 Agustus 2024 14:00 WIB
Ilustrasi contoh amanat pembina upacara 17 Agustus
Ilustrasi contoh amanat pembina upacara 17 Agustus ( )

Kepala Sekolah dan seluruh jajaran pimpinan sekolah, Para guru dan staf pendidikan, Para siswa dan siswi yang saya banggakan, Hadirin sekalian yang saya cintai,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, kita berkumpul untuk memperingati Hari Ulang Tahun Ke-79 Republik Indonesia. Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk berdiri di sini dan menyampaikan amanat sebagai pembina upacara pada momen bersejarah ini.

Dalam sejarah bangsa kita, tanggal 17 Agustus selalu menjadi hari yang penuh makna. 79 tahun yang lalu, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, melepaskan diri dari penjajahan dan memulai perjalanan panjang menuju sebuah negara yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah hasil dari perjuangan dan pengorbanan para pahlawan kita, yang telah memberikan seluruh jiwa raga mereka demi tanah air tercinta.

Saudara-saudari yang saya hormati,

Dalam perayaan HUT ke-79 RI ini, marilah kita merenungkan kembali makna kemerdekaan. Kemerdekaan bukan hanya tentang bebas dari penjajahan, tetapi juga tentang bagaimana kita mengisi kemerdekaan tersebut dengan pembangunan, kesejahteraan, dan keadilan. Saat ini, Indonesia menghadapi berbagai tantangan, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Namun, dengan semangat persatuan dan gotong royong, kita dapat menghadapi semua tantangan tersebut dengan optimisme dan tekad yang kuat.

Mari kita jadikan peringatan HUT RI ini sebagai momentum untuk memperkuat rasa cinta tanah air dan meningkatkan komitmen kita dalam membangun bangsa. Kita semua, sebagai generasi penerus, memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan memajukan negara ini. Setiap dari kita, baik sebagai individu maupun bagian dari masyarakat, harus berkontribusi dengan cara kita masing-masing untuk mencapai Indonesia yang lebih baik.

Sebagai bagian dari upaya kita memajukan bangsa, marilah kita terus meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat rasa persatuan dan kesatuan, serta mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan integritas dalam setiap tindakan kita. Sebagai pelajar, kalian adalah generasi penerus bangsa yang harus siap menghadapi tantangan masa depan dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai.

Akhir kata, marilah kita bersama-sama berdoa agar Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati bangsa kita, melimpahkan rahmat dan karunia-Nya agar Indonesia terus maju dan berkembang. Semoga semangat kemerdekaan ini dapat memotivasi kita untuk terus berbuat yang terbaik bagi negara dan masyarakat.

Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-79. Merdeka! Merdeka! Merdeka!

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

3. Amanat Pembina Upacara 17 Agustus III

Baca Juga: 5 Contoh Teks Pembacaan Doa Upacara 17 Agustus, Menyentuh dan Bermakna

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang memberikan kita kesempatan untuk merayakan kemerdekaan Indonesia yang ke-79 pada hari ini.

Sebagai Ketua Panitia Perayaan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, saya ingin menyampaikan beberapa kata sambutan.

Terima kasih kepada semua anggota panitia yang telah bekerja keras menyukseskan perayaan ini.

Ketika kita merayakan kemerdekaan, kita juga mengingat perjuangan pahlawan yang berjuang dengan darah, keringat, dan air mata untuk kemerdekaan Indonesia.

Kita harus selalu menghargai dan mengenang jasa mereka serta menghormati cita-cita luhur mereka.

Mari kita rayakan kemerdekaan dengan semangat kebersamaan, tanpa memandang perbedaan suku, agama, dan budaya.

Kita harus mempertahankan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh pendahulu kita, seperti semangat gotong royong dan toleransi.

Akhir kata, selamat hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79. Mari kita membangun Indonesia yang lebih baik, maju, dan sejahtera.

Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Amanat Pembina Upacara 17 Agustus IV

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Merdeka!

Saudara-saudari se Bangsa dan se tanah air

Guru-guru, santri-santri, karyawan dan karyawati

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, hari ini kita sengaja hadir di tempat ini guna menyaksikan peristiwa penting peristiwa bersejarah. Upacara Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia 17 Agustus 2024. Sebuah momen sejarah bangsa Indonesia dalam menggapai cita.

Kita ketahui bersama selama beberapa dekade sebelum tahun 1945, rakyat Indonesia telah berjuang untuk kebebasan negeri kita selama ratusan tahun. Berapa jiwa melayang demi sebuah asa; Merdeka. Merdeka atau mati berkumandang serentak di penjuru negeri.

Orang tua, pemuda, anak-anak pun bermufakat atas kemerdekaan bangsa dan tanah air dari cengkeraman para penjajah. Bahwa penjajahan di atas muka bumi adalah sebuah tindakan tak terpuji dan tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.

Jadi saudara-saudariku...

Bangsa kita sudah bebas dari penjajahan. Dahulu hingga saat ini, bahkan sampai kapan pun terbebas dari penjajahan. Dari penjajahan bangsa lain, dari penjajahan apa pun. Termasuk penjajahan terhadap jiwa kita dari kebodohan.

Karena diri pribadi kita, jiwa kita yang harus pertama kali bebas merdeka. Kita harus tetap bangkit tegak berdiri. Cita-cita kita tetap harus senantiasa berkibar. Seperti halnya bendera merah putih yang berkibar saat ini.

Ingatlah wahai saudara-saudariku...

Penjajah tidaklah musnah. Hingga saat yang dinanti akan tiba. Maka sepatutnya kita tetap bersiap diri. Bertaruh nyawa bilamana perlu. Berjuang dan memperjuangkan. Di atas kita hanya langit, di bawah kita hanya bumi. Ada Allah yang akan menolong kita. Allah Akbar.

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam adalah tidak hanya sebagai lembaga di mana kita menuntut ilmu. Namun juga sebagai benteng pertahanan Republik Indonesia.

Sejarah telah mencatat, bagaimana para founding fathers di negeri ini bermula dari pondok pesantren. Para kiai dan santri-santri mempertahankan dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan.

Menggali lebih dalam keilmuan dan nilai-nilai perjuangan. Menggapai kebahagiaan tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat. Bahkan mati pun dapat menjadi kenikmatan. Berani hidup tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati saja. Allah Akbar. Merdeka.

Saudara-saudariku...

Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga Allah SWT merahmati kita.

Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm