“Perpustakaan tidak lagi hanya menjadi ruang pasif untuk menyimpan pengetahuan, tetapi menjadi pusat komunitas dinamis yang menumbuhkan kreativitas belajar, dan kohesi sosial,” tambahnya.
Dia menyerukan komitmen untuk masa depan perpustakaan yang lebih inklusif dan berdaya guna. “Mari kita rangkul semangat kerja sama dan kolaborasi serta mari berkomitmen untuk mengubah perpustakaan kita menjadi lembaga yang dinamis, inklusif, dan berdampak," tandasnya.
Sementara itu, Kabupaten Gunungkidul menjadi salah satu lokasi yang akan dikunjungi dalam kegiatan program berbagi pengetahuan tentang TPBIS. Dalam kesempatan tersebut, Staf Ahli Bupati Gunung Kidul Wahyu Nugroho mengucapkan apresiasi tinggi atas terpilihnya Pengkol, Kedungkeris sebagai salah satu tempat yang dikunjungi dalam kegiatan tersebut.
Dia memaparkan perpustakaan dengan pendekatan inklusi sosial harus memiliki ruang berbagi pengalaman, ruang belajar yang kontekstual, dan ruang berlatih keterampilan kerja.
“Dalam implementasinya menggunakan pendekatan pentahelix dengan melibatkan pemerintah daerah, komunitas, dan lembaga kemitraan, akademisi, kementerian/lembaga, dan media,” paparnya.
Untuk memperkuat hal tersebut, dibutuhkan sinergi dan dukungan para pemangku kepentingan baik di pusat maupun di daerah, agar perpustakaan dapat berperan secara strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan keterlibatan berbagai stakeholder, diharapkan meningkatkan kunjungan pemustaka ke perpustakaan dan meningkatnya pelibatan masyarakat dalam kegiatan perpustakaan sehingga memperkuat dan memberikan dampak yang besar bagi keberhasilan dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan,” harapnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Magelang Wisnu Argo Budiono menyampaikan pemerintah daerahnya sebagai mitra program sejak 2018, terus berkomitmen mendukung keberlanjutan Program TPBIS dengan berbagai kebijakan strategis.
Adapun kebijakan strategis tersebut berupa penerbitan RPJMD dan peraturan daerah yang mendukung pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial dan membangun kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat literasi masyarakat.
Di samping itu, ia menuturkan dampak positif kinerja TPBIS tersebut. “Salah satunya peningkatan peran dan fungsi perpustakaan, dengan peningkatan jumlah pengunjung sebesar 210 persen dari target,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Wisnu mengapresiasi dan berterima kasih kepada pelaksana tugas (Plt.) Kepala Perpusnas atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Magelang sebagai lokasi kegiatan berbagi pengetahuan implementasi TPBIS untuk peserta Colombo Plan 2024.
“Kami informasikan bahwa fokus dan lokasi kegiatan Colombo Plan telah kami siapkan di Perpustakaan Muda Bhakti Desa Ngablak, Kecamatan Srumbung yang telah direplikasi sejak tahun 2019 dan telah memiliki beberapa prestasi,” pungkasnya.