5. Menurut KHD pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Guru di ibaratkan sebagai…
A. petani atau tukang kebun
B. pelukis
C. nelayan
D. tukang ukir
E. penjahit
Jawabannya: A
6. Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan budi pekerti dapat dilatih dengan menggunakan permainan anak-anak, seperti permainan cublak-cublak suweng yang dapat melatih….
A. olah semangat
B. olah tenaga
C. olah pikir
D. olah raga
E. olah rasa
Jawabannya: E
7. Ki Hadjar Dewantara meyakini bahwa proses belajar harus selaras dengan kodrat anak. Pada tiap periode usia anak memiliki kekhususan yang harus dijadikan bahan pertimbangan dalam proses belajar.
Pada periode Wirama, anak mulai menata bagaimana agar masa depannya senantiasa seirama dengan sesama dan semesta.
Anak dipaparkan pada keputusan-keputusan mengenai bagaimana menebalkan jati dirinya di tengah masyarakat dan lingkungan.
Mereka sadar bagaimana membawa diri sebagai manusia yang merdeka. Mereka sadar betul bahwa ini hidup mereka, ini negara-bangsa-dan tanah air mereka. Apa yang sebaiknya guru lakukan pada periode ini?
a. Guru berupaya fokus pada pemberian akses dan penyediaan pengalaman belajar agar anak makin merdeka dalam mengeksplorasi “dunia”nya (diri, sesama, dan lingkungan di dekatnya).
b. Guru menuntun anak untuk melakukan, membiasakan, menginsyafi, hingga akhirnya menyadari mengapa mereka (misalnya) melakukan kebiasaan baik yang mereka lakukan di sekolah, bukan sekedar menuruti/mengikuti suatu aturan/kebiasaan saja.
c. Guru menuntun dan menantang anak dalam hal pengelolaan diri dan pengenalan potensi dirinya.
d. Guru melanjutkan pendidikan untuk mengakomodasi kebutuhan perkembangan jasmani dan indera mereka yang belum usai, serta mulai fokus dalam menuntun proses berpikir anak agar mereka semakin selaras (seirama) dengan sesamanya dan lingkungannya.
Jawabannya: A
8. Berikut ini merupakan penerapan disiplin positif yang paling tepat adalah…
a. Pak Rudi selalu hadir tepat waktu di sekolah karena mendapatkan penghargaan guru berprestasi di sekolahnya serta yakin bahwa tindakannya sebagai pemimpin pembelajaran akan jadi panutan di lingkungan sekolahnya.
b. Pak Budi selalu hadir tepat waktu di sekolah karena menjadi guru yang berprestasi dan untuk menghindari teguran yang biasanya diberikan oleh kepala sekolah.
c. Ibu Wati selalu hadir tepat waktu di sekolah karena ingin berusaha menjadi orang yang bertanggung jawab serta menghargai dirinya sebagai teladan bagi murid-murid Anda.
d. Ibu Kokom selalu hadir tepat waktu di sekolah karena ingin memberikan teladan yang baik untuk peserta didiknya dan agar terhindar dari teguran kepala sekolah.
e. Ibu Rahma selalu hadir tepat waktu di sekolah karena ingin menghindari ketidaknyamanan atau hukuman dan ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi
Jawabannya: B
9. Ibu Dahlia senantiasa memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada diri sendiri maupun pihak lain secara positif-apresiatif-produktif.
Menurutnya, pengalaman-pengalaman ini boleh jadi akan menimbulkan kesan positif maupun negatif.
Pengalaman-pengalaman tersebut sebagai pembelajaran untuk menuntun dirinya, murid, dan sesama dalam menangkap pembelajaran positif, sehingga mampu menjalankan perannya dari waktu ke waktu.
Ibu Dahlia sebagai guru penggerak sudah menerapkan nilai …
a. Reflektif
b. Mandiri
c. Kolaboratif
d. Berpihak kepada peserta didik
Jawabannya: A
10. Anda melakukan ko-kreasi melalui langkah-langkah BAGJA, dengan mendefinisikan sekolah di masa depan menjadi sekolah yang ramah sampah, dan dapat memanfaatkannya, serta warga sekolah mempunyai kemampuan untuk melakukan itu semua.
Hal ini menggambarkan kegiatan pada pada langkah :
a. Gali Mimpi
b. Atur Eksekusi
c. Ambil Pelajaran