Bandung, Sonora.ID - Dikutip dari siaran pers Diskominfo Jabar, Jumat (18/2024), diketahui bahwa Provinsi Jawa Barat tengah mempersiapkan buah mangga Gedong Gincu untuk diekspor ke Jepang.
"Ekspor gedong gincu saat ini sedang finalisasi dan bersiap dikirim perdana ke Jepang pada Oktober 2024 nanti," ucap Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Herman Suryatman di Gedung Sate Bandung, Kamis (15/8/2024).
"Guna memperlancar ekspor, kita bekerja sama secara bilateral deengan IJEP (Indonesia - Japan Economic Partnership Agreement), maupun multirateral dengan AJCEP (ASEAN - Japan Comprehensive Economic Partnership)," jelasnya.
"Mangga gedong gincu ini dari lima kabupaten, yaitu Sumedang, Cirebon, Kuningan, Majelangka dan Indramayu," kata Sekda Herman.
Menurutnya, tantangan paling besar adalah standardisasi mangga gedong gincu secara internasional. Hal yang paling utama adalah buah yang akan diekspor harus bebas lalat buah.
Untuk itu Pemprov Jabar, kata Sekda Herman, juga bekerja sama dengan Balai Karantina dan Institut Pembangunan Jawa Barat (InJabar), Lembaga Think Thank milik Universitas Padjadjaran, dibantu para eksportir untuk memenuhi standar yang dipersyaratkan.
"Alhamdulillah rekomendasi dari Balai Karantina sudah kita tempuh, semua standar internasional yang harus dipenuhi termasuk antisipasi lalat buah," katanya.
Selda Herman berharap Oktober mendatang Jabar sudah bisa mengirimkan ekspor perdana mangga gedong gincu.
Mangga Gedong Gincu sendiri menjadi salah satu buah unggulan Jabar. Ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 31 tahun 2018 tentang Pengembangan Buah-Buahan serta Sayuran Unggulan dan Prospektif di Daerah Provinsi Jawa Barat.
Misi untuk ekspor perdana mangga gedong gincu ke Jepang telah melalui 17 tahun negosiasi dengan Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF) Jepang.
Selama ini, Jepang menganggap Jabar menjadi tempat berkembang biak lalat buah (bactrocera occipitalis), sejenis organisma hama penganggu. Padahal di Indonesia jenis lalat ini hanya ada di Pulau Kalimantan, dan selama ini tidak ada lalu lintas mangga dari Kalimantan ke Jabar.
Argumentasi ini diperkuat dengan hasil uji yang dilakukan Injabar dan Balai Karantina, bahwa mangga gedong gincu dari Sumedang, Majalengka, Indramayu, Cirebon, bebas dari lalat buah.
Negosiasi menemui titik terang setelah pada Februari 2024 lalu, MAFF mengirimkan surat resmi yang membolehkan gedong gincu diekspor ke Jepang.