Banjarmasin, Sonora.ID - Penguatan pemahaman masyarakat terkait bahaya paham radikal dan terorisme kepada masyarakat.

Terbaru, edukasi sekaligus sosialisasi dilaksanakan di Masjid Istiqamah, Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Sabtu (16/08) malam.

Kegiatan dibalut pengajian rutin keagamaan yang dilaksanakan tiap selesai salat Maghrib, yang dibawakan Guru Haji Muchyar Dahri.

Kepada para jemaah, Ia menyampaikan dan menegaskan bahwa Islam bukan agama yang mengajarkan paham radikal maupun membolehkan aksi terorisme seperti yang seringkali dikatakan sejumlah oknum.

Apalagi secara kebahasaan, kata radikal dari bahasa Latin 'radix' atau 'radicis', yang artinya akar.

Radikal menurutnya adalah suatu paham atau perbuatan yang mengatasnamakan agama tapi keluar dari jalur yang seharusnya.

Ia menilai, tidak semua orang radikal adalah teroris.

Baca Juga: DPD Golkar Kalsel Serahkan 3 SK Rekomendasi untuk Bakal Calon Bupati

Namun, orang-orang yang terlibat terorisme sudah dipastikan adalah seorang yang radikal.

"Terutama jika mengkafirkan orang yang dinilai berdosa besar, itu sudah termasuk orang-orang khawarij," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Masjid Istiqamah Kandangan, Enjang Suryana, menyambut baik upaya Polda Kalimantan Selatan yang berkomitmen memperluas pemahaman masyarakat akan bahaya paham radikalis dan terorisme.

Situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat diakuinya penting untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di lingkungan tempat tinggal.

"Semoga sosialisasi ini berlangsung rutin sehingga pemahaman masyarakat semakin kuat," kata Enjang.

Terlebih jelang Pilkada Serentak 2024, perlu penguatan pemahaman dan kesamaan persepsi untuk menghindari konflik maupun meluasnya aksi radikal atau terorisme.

Baca Juga: Capaian Kumulatif Pemutakhiran PK-24 di Kalsel 58%, BKKBN Kalsel Dorong Akurasi Data Keluarga