Surakarta.Sonora.ID - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus memperkuat pengawasan terhadap produk makanan yang beredar di Indonesia.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap produk yang sampai ke tangan konsumen memiliki status yang aman dan kandungan gizi yang sesuai dengan standar kesehatan.
BPOM di Surakarta melalui siaran pers terkait pelantikan Kepala BPOM RI kepada rekan rekan media di Surakarta
Presiden Joko Widodo resmi melantik dan mengambil sumpah dr.Taruna Ikrar, M.Pharm., MD.,PH.D. sebagai kepala BPOM RI di Istana Negara bersama dengan adanya reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Pelantikan beserta pengambilan sumpah tersebut dilakukan pada hari Senin (19/8/2024).
Keputusan pengangkatan Kepala BPOM ini berdasarkan kepada Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 115/PPA Tahun 2024 terkit Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan Badan Pengawasan Obat dan Makanan.
Dr.Taruna Ikrar merupakan dokter sekaligus ilmuwan, yang telah lama mempelajari bidang kefarmasian, saraf dan jantung.
Sebelum menjabat sebagai Kepala BPOM, beliau juga pernah menduduki jabatan di University Of California di Irvine, Amerika Serikat sebagai spesialis laboratorium di departemen anatomi dan neurobiology.
Selain itu, pernah menjadi Wakil Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia pada periode 2000-2003 silam.
Posisi untuk dr.Taruna Ikrar saat ini menggantikan jabatan seblumnya yang dipimpin oleh Dr. Ir. Penny Kusumastuti Lukito, M.C.P pada periode 2016-2023 dan pada periode 2023-Agustus 2024 jabatan tersebut di pegang oleh Pelaksana Petugas (Plt) Kepala BPOM RI, yaitu Dr. Dra. L. Rizka Andalusia, Apt, M.Pharm., Mars.
Diharapkan atas pelantikan Kepala BPOM yang baru ini dapat melaksanakan amanah untuk semakin memperkuat fungsi BPOM sebagai lembaga yang hadir guna mengawasi tentang obat dan makanan yang ada di Indonesia.
Selain itu banyak juga tantangan dan permasalahan dalam pengawasan obat dan makanan yang semakin kompleks saat ini, terlebih lagi mengingat akan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Penguatan fungsi BPOM diperlukan guna memberikan peran yang lebih besar di bidang kesehatan, termasuk peran di dunia internasional.
Presiden Joko Widodo berpesan kepada kepala BPOM RI yang baru dilantik untuk terus memastikan produk makanan yang beredar di Indonesia memiliki status dan gizi yang aman untuk dikonsumsi masyarakat Indonesia, memastikan peningkatan sinkronasi dan koordinasi antar lembaga untuk memaksimalkan sistem pengawasan obat dan makanan, mendukung kemandirian persediaan obat sekaligus mempermudah akses obat dalam negeri agar lebih terjangkau bagi masyarakat, untuk segera memproses uji klinik obat hingga rilis sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, dengan adanya BPOM sebagai regulator pengawasan obat dan makanan untuk dapat memajukan reputasi Indonesia sehingga mampu sejajar dikancah global.
“Dengan pesan bapak presiden ini, kita berupaya untuk menaikkan status, reputasi dan kepercayaan BPOM di tingkat global dan saya bismillah untuk dapat melaksanakan pesawat tersebut” ujar dr.Taruna Ikrar.