Cirebon, Sonora.ID - Sebagai wadah strategis yang dirancang untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Cirebon, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat (Jabar) menghadirkan Rumah BUMN Cirebon (RBC) sejak tahun 2017.
"RBC ini berfungsi sebagai pusat pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku UMKM, menyediakan akses ke berbagai sumber daya, termasuk pelatihan manajemen bisnis, akses pembiayaan, dan pemasaran produk," ucap Ketua RBC Ferdinan Daud Napitupulu di Cirebon, Selasa (20/8/2024).
"PLN Jabar sangat mendukung kehadiran RBC ini yang memang ingin membantu meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM lokal, sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Cirebon," jelas Ferdinan.
Lebih lanjut Ferdinan menyebut, dari sejak dihadirkan hingga saat ini, RBC sudah mewadahi sebanyak 956 UMKM.
"Dari 2017 sampai sekarang UMKM yang masuk naungan kita ada 956 UMKM, tapi yang aktif mengikuti kegiatan hanya setengahnya saja," terang Ferdinan.
"Padahal, kami tidak membatasi keanggotaan RBC, tapi seandainya ingin mengikuti inkubasi bisnis, kita ada kuota walau bertahap UMKM. Dan itu terbuka untuk semua UMKM mana saja yang siap ikut," kata Ferdinan.
"Kita sesuaikan dengan kuota serta ketersediaan ruang dan mentor yang ada. Tapi itu kita lakukan bertahap, sehingga diharapkan semua UMKM mendapat giliran," imbuhnya.
Cerita sukses datang dari beberapa pelaku UMKM binaan RBC, salah satunya adalah Hendra Agustira, UMKM produsen keripik tempe Ocien Cirebon. Hendra mengaku mulai dari jualan biasa hingga bisa ekspor produknya, dia lakukan bersama RBC.
"Dulu ya hanya jualan keripik tempe biasa, produksi, jual lalu merasa dapat untung, ya sudah. Tetapi setelah brsama RBC mindset itu berubah menjadi pebisnis. Ternyata berjualan produk itu harus disertai dengan ilmu bisnis mulai dari produksi, manajemen, pemasaran dan lain-lain, hingga Alhamdulillah saya sudah bisa ekspor keripik tempe Ocien ke Korea dan Jepang," cerita Hendra.
Hal senada juga diakui pelaku UMKM lain seperti Sri Hayati pemilik batik Trisha, Yessy Inayah pengusaha Coocies & Bakery, Imas (Cace&Bakery), hingga Paguyuban Batik Godong Djati.