Kenapa Harus Ganti Nama saat Sakit-sakitan?
Dalam tradisi dan budaya Jawa, anak yang sering sakit-sakitan harus mengganti namanya karena dianggap keberatan nama atau kabotan jeneng.
Dalam sebuah artikel yang tayang di majalah Intisari edisi Juni 1998, Iin SP, seorang supranaturalis dari Bekasi, menjelaskan bahwa kabotan jeneng bukan merujuk pada panjang namanya, melainkan pada maknanya yang dianggap terlalu berat atau muluk.
Nama seperti "Bagus Sarwa Prakosa" yang berarti "tampan dan selalu kuat," atau "Indah Cahyaning Wulan" yang berarti "sinar bulan yang elok" dianggap memiliki makna tinggi.
Nama-nama seperti itu dapat dianggap “berat” bagi seseorang jika yang bersangkutan tidak kuat menyandangnya.
Baca Juga: 100 Nama Bayi yang Lahir di Hari Idul Fitri: Islami, Unik, dan Indah
Akan tetapi, bisa jadi nama-nama yang sama atau serupa akan terasa biasa-biasa saja ketika disandang orang lain.
“Kasus kabotan jeneng lebih dikarenakan tidak sinkronnya makna nama tersebut dengan aura pemiliknya,” kata Iin SP.
Apabila mengaitkannya dengan nama Jokowi Mulyono, maka kemungkinan nama Mulyono yang artinya mulia terlalu berat untuk Jokowi.
Demikian tadi penjelasan terkait arti nama Mulyono dalam bahasa Jawa dan kenapa dikaitkan dengan Jokowi. Semoga bermanfaat!