Nusa Dua, Sonora.ID - Abdul Muhaimin Iskandar kembali terpilih sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk periode 2024-2029.
Secara aklamasi, Cak Imin terpilih secara aklamasi setelah 514 perwakilan DPC dan 38 DPW, dan para pengurus DPP PKB tak memberikan mandatoris pada figur lain.
Pimpinan Rapat Pleno IV Muktamar PKB ke-6, Jazilul Fawaid mengatakan dari laporan pandangan umum, setiap DPC-DPC PKB menyatakan dukungannya bagi Muhaimin Iskandar.
"DPC-DPC telah memberikan mandat sekaligus mohon kepada Abdul Muhaimin Iskandar untuk kembali menjadi Ketua Umum DPP PKB," ujar Jazilul, saat memimpin sidang pleno.
“Kalau begitu, saya menerima permintaan sahabat-sahabat semua untuk menjadi Ketua Umum PKB yang baru,” tegas Cak Imin.
Atas jawaban ini, Jazilul kembali meminta persetujuan terakhir dari para kader yang hadir di Muktamar VI PKB.
“Setelah mendengarkan pernyataan kesediaan dari Abdul Muhaimin Iskandar untuk memberikan mandat kepada Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa masa bakti 2024-2009 sekaligus mandatoris tunggal Muktamar PKB 2024. Apakah dapat disetujui?” tanya Jazilul. Para kader menjawab serentak menyetujuinya.
Usai penetapan dirinya sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mengaku senang dengan terpilihnya Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan Syuro PKB periode 2024-2029.
Keputusan itu juga diambil dalam rapat para kiai PKB pada Muktamar VI PKB di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu (24/8/2024) malam.
“Saya senang bangga bersyukur ki Ma’ruf Amin ditunjuk oleh para kiayi untuk menjadi ketua dewan syuro sekaligus bersedia untuk bersama-sama menguatkan DPP PKB,” ujar Muhaimin.
Ia mengatakan, Ma’ruf ingin PKB mempunyai ketahanan dalam perjuangan politiknya.
Sehingga, PKB tidak hanya mengejar kekuasaan dalam perjuangan politiknya.
Tapi, yang terpenting adalah memperjuangkan perubahan demi kesejahteraan masyarakat.
“Iya Kyai Ma’ruf amin mengajak untuk benar-benar konsisten di dalam berjuang,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ma’ruf juga memberikan pidato dalam pembukaan Muktamar VI PKB. Ia mengaku kembali mengingat kejadian 26 tahun lalu, saat mengepalai Tim Lima yang dibentuk PBNU untuk mendirikan PKB.
Ma’ruf lalubberpesan agar PKB tak terjebak dalam nafsu memburu kekuasaan.
“Kenapa? Karena urusan kekuasaan urusan Tuhan, urusan Allah,” ujar Ma’ruf.