Kritikan tersebut bermula dari sejumlah tokoh yang ada di Sragen yang tergabung di Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS) yang mendeklarasikan diri menolak adanya politik dinasti di Sragen.
Gerakan anti politik dinasti tersebut bermula oleh mantan bupati Sragen, Agus Fatchurrahman, beberapa tokoh politik senior Sragen, anggota LSM, hingga mantan Sekda Sragen, Tatag Prabawanto.
Terkait adanya isu politik dinasti, Bowo yang kini menjadi calon bupati Sragen tersebut tidak mau ambil pusing.
Dilansir dari Tribunsolo, pada Selasa, 28 Mei 2024 Bowo menanggapi soal kritikan tentang dirinya terkait politik dinasti itu, menurutnya politik dinasti sudah tidak ada lagi.
“Dinasti menurut saya sudah tidak ada, karena semua melalui mekanisme Pilkada, Pileg, Pilpres”.
Sedangkan Suwardi, calon wakil bupati Sragen tersebut saat ini menjabat sebagai Ketua PGRI di Kabupaten Sragen.
Diketahui ia pernah menjabat sebagai Ketua PGRI Kabupaten Sragen sebanyak dua kali periode, pada tahun 2015-2020 dan kemudian terpilih lagi kedua kalinya untuk periode 2020-2025.
Pasangan Bowo-Suwardi kini resmi mendapat rekomendasi dari PDIP untuk maju menjadi calon bupati dan calon wakil bupati Kabupaten Sragen 2024 mendatang.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News