Dirinya juga mengungkapkan bahwa pakaian yang biasa digunakannya merupakan hasil karya desainer-desainer muda yang ada di Kalimantan Barat, yang tak lain untuk memberikan ruang dan motivasi bagi para desainer muda tersebut.
"Jadi memang saya tidak mempunyai 1 desainer khusus tapi saya selalu mencoba memberi kesempatan agar mereka (para desainer) termotivasi. Kan kalau dipakai tentunya mereka bangga dan termotivasi, itu sebabnya saya berganti-ganti dan tidak ada ciri khas tertentu di baju yang saya pakai, tapi memang menonjolkan hasil karya mereka, mereka saya bebaskan untuk mengekspresikan hasil desain mereka, tentunya ada penambahan atau pengurangan dari saya sedikit, semoga kedepannya mereka (desainer) lebih sering diberdayakan untuk menggali ilmunya. Termasuk Dekranasda sudah ada stay 1 desainer dan bergantian para desainer-desainer muda ini ketika ada tamu, tapi tamu-tamu yang sudah terjadwal yang dalam kelompok-kelompok besar, jadi mereka membeli tenun itu langsung bisa minta desainkan bahkan bisa minta jahitkan," jelasnya.
Baca Juga: Pasangan Muda-Jakius Maju Pilgub Kalbar, Ingin Wujudkan Kalbar Bahagia
Pekan Tenun Kalimantan Barat 2024 diharapkan tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya tenun Kalimantan Barat.
Melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah, Dekranasda, perajin, dan desainer muda, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tertarik dan terlibat dalam upaya pelestarian tenun.
Tenun Kalimantan Barat tidak hanya menjadi warisan budaya yang dibanggakan, tetapi juga diharapkan menjadi komoditas unggulan yang mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional, sehingga nilai ekonomi dan budaya tenun Kalimantan Barat semakin meningkat.