Menkes Budi Apresiasi Bio Farma Kembangkan Cyclotron untuk Tekan Angka Kematian karena Kanker

10 September 2024 12:20 WIB
Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya (batik coklat) saat di Cikarang, Selasa (9/9/2024).
Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya (batik coklat) saat di Cikarang, Selasa (9/9/2024). ( Dok. Corcomm Bio Farma)

"Tapi kita saat ini sedang bertahap sampai Infrasruktur dan SDM selesai di 2027. Kita harapkan yang sekarang ini sudah masuk ke Cipto, sudah masuk ke Hasan Sadikin, lalu akan masuk juga ke rumah sakit kita yang di Surabaya, juga ke Makassar. Bahkan nanti sampai ke rumah sakit pemerintah di Papua, yang di Maluku, di Wamena, juga yang di Nusa Tenggara Timur, di Benboi, di Solosi, di Kalimantan, semuanya akan ada,” papar Menkes Budi.

Di lokasi yang sama, Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi BAPETEN, Zaenal Arifin memaparkan bahwa BAPETEN siap melakukan pengawasan terhadap fasilitas radiofarmaka sesuai dengan aturan yang berlaku.

Cyclotron merupakan fasilitas radiasi yang dipergunakan untuk memproduksi salah satu Radiofarmaka yaitu FDG, dan tentunya perlu di jamin keselamatannya. BAPETEN sebagai instansi pemerintah yang diberi tugas untuk mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, agar pemanfaatan tenaga nuklir dapat digunakan sesuai aturan yang berlaku," papar Zaenal.

Zaenal juga menyampaikan ucapan selamat kepada Bio Farma sebagai pemilik fasilitas radiofarmaka yang akan berkontribusi dalam kedokteran nuklir.

"Semoga fasilitas ini dapat membantu menyehatkan masyarakat dan berkontribusi positif pada pembangunan Indonesia Emas," kata Zaenal.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, 10 September 2024 di Jabodetabek

Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan, Bio Farma sebagai perusahaan lifescience dan induk Holding BUMN Farmasi, juga memiliki anak perusahaan bernama INUKI yang bergerak dalam industri berbasis nuklir.

"Produk radiofarmaka yang kami kembangkan ini dapat mendeteksi sel kanker secara presisi, serta memberikan terapi yang efektif tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya," ungkap Shadiq.

"Ini adalah solusi yang sangat diharapkan bagi pasien kanker, terutama bagi mereka yang sulit dideteksi pada tahap awal," imbuh Shadiq.

Shadiq menuturkan, radiofarmaka diharapkan dapat menjadi bagian penting dari ekosistem kesehatan masa depan melalui konsep theranostic, yang mengintegrasikan aspek diagnosis dan terapi dalam satu langkah.

"Dengan konsep ini, pasien kanker tidak hanya dapat dideteksi dini, tetapi juga segera mendapatkan penanganan dengan metode terapi yang tepat," tuturnya.

“Kami juga berharap kontribusi dalam produksi radiofarmaka dapat memberikan layanan kesehatan modern yang lebih efektif dan terjangkau bagi masyarakat," kata Shadiq.

Di akhir Shadiq berharap fasilitas ini dapat beroperasi dengan lancar, memberikan manfaat besar bagi bangsa, serta memperkuat posisi Bio Farma sebagai pemimpin dalam industri farmasi dan kesehatan di tingkat internasional.

Diinformasikan, fasilitas Cyclotron yang diresmikan menjadi salah satu langkah nyata Bio Farma dalam mewujudkan kemandirian teknologi kesehatan Indonesia.

Baca Juga: Hemat Anggaran Hingga Rp 5,54 Miliar, Barantin Luncurkan Sistem Layanan Karantina “Best Trust”

Dengan adanya fasilitas ini, Indonesia dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan produk medis berbasis teknologi tinggi serta memperkuat posisinya di kancah global.

Fasilitas ini dilengkapi dengan akselerator partikel cyclotron termutakhir untuk produksi Radioisotope F-18 dengan kapasitas produksi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit vertikal dan swasta di seluruh Indonesia.

Selain dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI, peluncuran ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Rizka Andalusia, Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia Laksdya Hutabarat, Deputi Perizinan dan Inspeksi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), Zaenal Arifin, Asisten Deputi Bidang Industri Kesehatan Kementerian BUMN Fadjar Judisiawan, Direktur Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika dan Prekursor BPOM RI Bayu Wibisono, Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir, Saiful Bahri, dan Jajaran Komisaris dan Direksi Bio Farma Group.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm