“Indonesia perlu mengurangi emisi CO2 hingga nol pada pertengahan abad ini, guna menghadapi perubahan iklim global yang dampaknya sudah semakin nyata dirasakan. Mulai dari fenomena cuaca ekstrem dan bencana alam yang global,” jelas Blok.
Kabar baiknya, 30 persen listrik dunia kini dihasilkan dari energi terbarukan dengan pertumbuhan signifikan pada tenaga angin dan matahari.
Ia mencatat, China memimpin instalasi energi terbarukan global yang diikuti oleh Eropa dan kawasan lainnya.
Baca Juga: Diambil Sumpahnya, 55 Anggota DPRD Kalsel 2024-2029 Resmi Bertugas
Indonesia disebutnya punya potensi besar untuk menggembangkan energi terbarukan, yakni lewat tenaga surya, angin, air, bioenergi, panas bumi dan energi laut.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dyan Nur, menegaskan komitmen pemerintah untuk implementasi inisiatif hijau adalah kunci mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan.
“Kita memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi hijau dan menjadi contoh nyata bagi daerah lain di Indonesia,” katanya.