Sinergi Bio Farma Dukung Peran Wanita Menuju Indonesia Emas 2045

10 September 2024 18:30 WIB
Simposium untuk sinergi Bio Farma dukung peran wanita menuju Indonesia Emas 2045.
Simposium untuk sinergi Bio Farma dukung peran wanita menuju Indonesia Emas 2045. ( Dok. Corcomm Bio Farma)
 
Bandung, Sonora.ID - Peran kaum wanita sangat penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2024.
 
Sebagai pilar keluarga dan masyarakat, wanita berkontribusi dalam mendidik generasi penerus yang cerdas, berintegritas, dan berdaya saing. 
 
Dalam bidang ekonomi, banyak wanita telah menjadi penggerak usaha kecil menengah yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 
 
Selain itu, keterlibatan wanita di sektor politik dan pemerintahan semakin meningkat, memastikan adanya perspektif gender yang inklusif dalam pengambilan keputusan strategis. 
 
Dengan pendidikan yang lebih baik dan akses ke berbagai peluang, wanita Indonesia dapat menjadi katalisator perubahan positif untuk mewujudkan masa depan yang lebih maju dan berkeadilan.
 
Terkait adanya peran kaum wanita dalam perkembangan Indonesia Emas 2024, induk holding BUMN Farmasi, Bio Farma, mendukung pentingnya kesehatan reproduksi wanita sebagai langkah nyata mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui kegiatan “Half Day Symposium and Workshop : Kesehatan Reproduksi Wanita sebagai Ketahanan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045” di Jakarta, Minggu (8/9/2024).
 
 
Simposium yang dikolaborasikan antara Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), The Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI), Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dan Bio Farma, menggarisbawahi betapa pentingnya peranan kaum wanita dalam mewujudkan generasi emas di masa mendatang.
 
Dalam sambutannya, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. DR. dr. Budi Wiweko, SpOG(K), Subsp.FER, MPH menyampaikan, bahwa perkuatan SDM Indonesia, tidak hanya dimulai sejak usia muda, tetapi dimulai sedini mungkin. 
 
“Dalam rangka mencapai Indonesia Emas 2045, diperlukan SDM yang kuat dan sehat. Perencanaan SDM yang matang dapat dimulai sejak di usia kandungan. Merencanakan, menyiapkan, dan menjaga kehamilan dengan baik berarti membangun bangsa," kata Prof. Budi.
 
Sedangkan paparan Wakil Ketua Umum Bidang Kesehatan Kadin Charles Honoris yang disampaikan Husniaty Rusdi, bahwa pekerja wanita memegang peran kunci untuk mewujudkan generasi emas di masa mendatang.
 
“Kesehatan masyarakat terutama kesehatan wanita merupakan aspek vital dalam menyambut Indonesia Emas 2045. Peranan kaum wanita kedepannya akan semakin besar, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa kaum wanita akan memegang banyak peran penting di masa mendatang," ucap Husniaty. 
 
Sementara itu, Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki mengatakan dalam upaya untuk mendukung kesehatan kaum wanita serta mendukung program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam mengeliminasi penyakit kanker serviks (leher Rahim) yang saat ini menduduki peringkat kedua tertinggi di Indonesia, Bio Farma telah berinovasi dan merilis produk untuk menanggulangi isu tersebut. 
 
“Kami dari Bio Farma telah melakukan inovasi dengan memproduksi alat deteksi dini kanker leher rahim dengan menggunakan metode HPV DNA dengan merk dagang Cerviscan. Alat ini telah di luncurkan pada Januari 2023 yang lalu," ungkap Sri.
 
"Pengetesan dapat dilakukan di lab klinik dan menggunakan sampel urin. Diharapkan dengan menggunakan metode ini, para wanita Indonesia tidak ragu lagi melakukan pemeriksaan sedari dini untuk kesehatan leher rahimnya," kata Sri lagi.
 
Sri menjelaskan, Bio Farma juga mendukung pemenuhan kebutuhan imunisasi untuk anak-anak usia 9-11 tahun dengan vaksin HPV Nusagard.
 
 
“Saat ini juga Bio Farma telah memproduksi vaksin untuk pencegahan pemaparan HPV sejak usia dini. Melalui vaksin Nusagard, imunisasi dapat dilakukan sejak usia 9 – 11 tahun. Kami harap dengan kerjasama yang baik antara stakeholder pemerintah, industri, dan instansi, Indonesia dapat dinyatakan bebas dari kanker serviks pada tahun 2030," beber Sri.
 
"Bio Farma mendorong sinergi dari akademisi, bisnis, komunitas,  industri dan Media (ABCGM) yang diperlukan untuk pengembangan kesehatan wanita dan ketahanan nasional," imbuhnya.
 
Untuk diketahui, bahwa Kementerian Kesehatan RI telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Kanker Leher Rahim, yang bertujuan untuk mendeteksi dini wanita usia 30 hingga 69 tahun dengan target 75%, serta melakukan pencegahan melalui imunisasi sebesar 90% sejak usia 15 tahun. 
 
Selain itu, RAN juga menargetkan agar 75% wanita yang telah terdiagnosis kanker leher rahim mendapatkan akses pengobatan yang tepat dan memadai.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm