Pasar Modal Indonesia Diklaim Masih Didominasi Gen Z dan Milenial

13 September 2024 19:00 WIB
salah satu sesi pemaparan di Sekolah Pasar Modal (SPM) BEI Kalsel
salah satu sesi pemaparan di Sekolah Pasar Modal (SPM) BEI Kalsel ( Eva Rizkiyana)

Banjarmasin, Sonora.ID – Gen Z masih mendominasi profil investor saham di Indonesia, dengan persentase mencapai 55 persen atau lebih dari separuh total populasi penduduk.

Disusul generasi milenial dengan rentang usia 31-40 tahun yang jumlahnya sekitar 24 persen lebih.

Diungkapkan Antonius Angga Aryadi Putra, Kepala Unit Pengawasan 1 Kustodian Sentral Efek Indonesia, dalam Sekolah Pasar Modal (SPM) Spesial bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (IDClear), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan PT Indonesia Securities Investor Protection Fund (Indonesia SIPF) yang diikuti 35 wartawan Kalimantan Selatan, Jumat (13/09) pagi.

Dalam pemaparannya, Angga mengungkapkan bahwa pertumbuhan pasar modal secara nasional per Agustus 2024 sudah mencapai 13.660.707 investor atau tumbuh 12,27 persen dibandingkan tahun lalu.

“Dominasi investor di pasar modal berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki, sedangkan rentang usia terbanyak dari Gen Z atau usia kurang dari 30 tahun,” jelasnya.

Baca Juga: Kota Banjarmasin Kembali Raih Penghargaan Wahana Tata Nugraha 2024

Sementara jika dilihat dari latar belakang pendidikan masih didominasi lulusan S1 dengan jumlah pekerjaan terbanyak pegawai swasta, disusul guru, TNI, polisi dan pensiunan.

Ia menambahkan, Pulau Kalimantan menduduki posisi keempat pulau atau regional dengan jumlah investor 5,13 persen dari total populasi penduduk Indonesia dan aset mencapai Rp133,67 triliun.

Jumlah ini tentu masih jauh di bawah Pulau Jawa yang jumlah investornya mencapai 68,23 persen dengan aset hingga Rp4.953,24 triliun.

Khusus untuk Provinsi Kalimantan Selatan, jumlah investor tercatat ada 158.374 dengan total aset Rp83,90 triliun dan menduduki peringkat ke-17 dari 38 provinsi.

Dalam kesempatan tersebut, pemaparan juga disampaikan tiga narasumber lainnya, yakni Sadhu Mahardika, Senior Manager Unit Pengembangan Pasar Kliring Penjaminan Efek Indonesia (IDClear); Narotama Aryanto, Direktur Utama Indonesia SIPF; dan Muhammad Wahyu Azmi, PIC PT Korea Investment Sekuritas Indonesia Banjarmasin.

Pembahasan juga mencakup pengenalan peran dan fungsi KPEI, KSEI dan Indonesia SPIF, serta cara pembukaan rekening efek untuk setiap peserta SPM.

Termasuk juga penyampaian data dan kondisi terbaru pasar modal Indonesia.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm