“Kita berharap anak-anak Kalbar bebas dari stunting, karena stunting itu dapat menyebabkan keterbatasan dalam tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun otaknya," harap Windy.
Tak hanya itu, menurutnya perlu dilakukannya upaya pencegahan stunting dari hulu, yaitu dari usia remaja. Dengan terus memperhatikan gizi, serta mencegah para remaja agar tidak menikah muda, terutama untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Provinsi Kalimantan Barat yang cerdas dan unggul. Terlebih pada 2045 mendatang Indonesia diprediksi akan menjadi empat negara terbesar di dunia.
“Saya sebagai Bunda genre Kalbar mengajak para remaja untuk tidak menikah muda, peduli terhadap gizi seimbang, rutin melakukan screening kesehatan dan untuk remaja putri rutin mengkonsumsi Pil penambah darah,” ajaknya.
Windy juga berharap anak-anak di 2045 mendatang bisa menjadi generasi emas atau generasi yang mampu bersaing dengan pekerja dari luar Kalimantan. Maka dari itu pemerintah Indonesia sudah melakukan persiapan salah satunya dengan menurunkan angka stunting.
“Untuk menjadi anak cerdas, kesehatan mesti dijaga, konsumsi makanan bergizi, kemudian diperhatikan asupan makanan mulai dari dalam kandungan sampai anak lahir dua tahun," pungkasnya.