3 Contoh Studi Kasus PPG Piloting 2024 bagi Guru Tertentu, Wajib Tahu

23 September 2024 13:30 WIB
Ilustrasi studi kasus PPG Piloting 2024.
Ilustrasi studi kasus PPG Piloting 2024. ( Pixabay)

Sonora.ID - Contoh studi kasus PPG Piloting 2024 dapat menjadi referensi peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Studi kasus PPG Piloting 2024 terdiri atas deskripsi permasalahan yang dihadapi guru, upaya untuk menyelesaikan masalah, hasil dari upaya, dan pengalaman berharga.

Adapun PPG piloting bagi guru tertentu bertujuan untuk memastikan pelaksanaan pembelajaran PPG berjalan dengan baik sebelum diterapkan secara luas.

Piloting PPG menjadi langkah awal bagi guru untuk mendapatkan sertifikasi dan pengakuan sebagai pengajar professional. Lewat program ini, guru diharapkan bisa meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.

Berikut ini 3 contoh studi kasus PPG Piloting 2024 yang dapat menjadi gambaran peserta PPG dikutip dari berbagai sumber.

Baca Juga: 3 Contoh Studi Kasus 500 Kata untuk Uji Kompetensi Profesi Guru

Studi kasus PPG Piloting 2024 (1)

Pembelajaran Berdiferensiasi

A. Permasalahan yang Pernah Dihadapi

Saya pernah menghadapi permasalahan dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi di kelas rendah. Salah satu permasalahan utama adalah adanya perbedaan kemampuan yang signifikan di antara murid-murid.

Beberapa murid sangat cepat memahami materi, sementara yang lain memerlukan waktu lebih lama dan pendampingan lebih intensif. Selain itu, ada murid yang cenderung pasif dan enggan berbicara atau berpartisipasi dalam diskusi kelas, yang membuat saya kesulitan untuk menggali ide dan pendapat mereka.

B. Upaya untuk Mengatasi Masalah

Identifikasi Kebutuhan Murid: Saya melakukan asesmen awal untuk mengidentifikasi kemampuan dan kebutuhan setiap murid. Hal ini membantu saya memahami siapa saja yang memerlukan pendampingan lebih intensif dan siapa yang bisa diberikan tantangan tambahan.

Pendampingan Individu: Saya memberikan pendampingan individu kepada murid yang cenderung pasif dan enggan berbicara. Saya menggunakan pertanyaan pemantik untuk membantu mereka menyusun cerita atau pendapat yang akan disampaikan. Misalnya, saya bertanya tentang pengalaman menarik yang pernah mereka alami dan bagaimana perasaan mereka saat itu.

Diferensiasi Konten dan Proses: Saya membagi murid menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat pemahaman mereka. Murid yang memerlukan bimbingan diberikan materi dasar dan pendampingan lebih intensif, sementara murid yang cukup mahir diberikan tugas mandiri yang lebih menantang. Murid yang sangat mahir diberikan tugas tambahan seperti membuat presentasi menggunakan PowerPoint.

Penggunaan Media Pembelajaran: Saya menggunakan media pembelajaran yang bervariasi, seperti gambar, video, dan alat peraga sederhana, untuk menarik minat murid dan memudahkan mereka memahami materi. Misalnya, saya meminta murid untuk menggambar pengalaman menarik mereka sebelum menceritakannya secara lisan.

C. Hasil dari Upaya

Hasil dari upaya tersebut cukup memuaskan. Murid yang sebelumnya pasif mulai menunjukkan peningkatan dalam partisipasi dan keberanian untuk berbicara. Mereka lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan ide mereka.

Murid yang memerlukan bimbingan juga menunjukkan peningkatan pemahaman terhadap materi yang diajarkan. Selain itu, murid yang sudah mahir merasa lebih tertantang dan termotivasi dengan tugas tambahan yang diberikan.

D. Pengalaman Berharga

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm