Sementara itu, bahasa ngapak adalah bahasa Jawa tahap awal, sehingga disebut sebagai bahasa Jawa murni. Bahasa ini juga memiliki keunikan tersendiri yang masih dilestarikan sampai sekarang.
Berikut adalah beberapa hal yang membuat bahasa ngapak terkesan unik:
1. Disebut sebagai bahasa Jawa yang masih asli orisinil.
2. Terdapat penekanan pelafalan pada konsonan /b/, /d/, /g/, /k/ yang dibaca jelas tanpa pengurangan.
Contoh: kata “bapak”, dengan akhiran huruf /k/ harus dibaca jelas.
3. Didominasi dengan vokal /a/.
Bahasa ngapak masih dengan tegas dan lugas mengucapkan vokal /a/ tanpa mengubah bunyi menjadi vokal /o/. Dikarenakan, hal tersebut telah menjadi ciri khusus dalam berbahasa ngapak.
Contoh: kata “apa” masih digunakan dalam bahasa ngapak, tetapi di wilayah Solo-Yogyakarta dilafalkan “opo”.
4. Tidak menggunakan tingkatan dalam berbahasa.
Dalam bahasa ngapak, tidak menggunakan tingkatan yang ada pada bahasa Jawa seperti krama alus dan krama lugu, bahasa ngapak hanya menggunakan ngoko. Hal ini, senada dengan yang diungkapkan oleh Tohari dalam KOMPAS.com “Menurut peneliti, bahasa ngapak adalah kelanjutan dari bahasa Kawi atau bahasa Jawa kuno dan tidak punya kasta.”