Boyolali, Sonora.ID - Peristiwa tragis menimpa seorang bocah berusia 7 tahun bernama Alfaris Ramadhani yang tenggelam di embung Desa Krobokan, Kecamatan Juwangi, Boyolali.
Korban adalah Alfaris Ramadhani, seorang bocah kelas 1 Sekolah Dasar (SD) yang tinggal di Dukuh Sidomulyo, Desa Krobokan, Kecamatan Juwangi, Boyolali. Saat kejadian, Alfaris sedang bermain bersama dua teman sebayanya di sekitar embung desa setempat.
Kejadian tragis ini terjadi pada Rabu (25/9/2024) sore. Peristiwa tenggelamnya Alfaris berawal ketika dia dan dua temannya bermain di sekitar embung. Sebelumnya, mereka sempat terlihat bermain di halaman Taman Kanak-Kanak (TK) setempat sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, pada pukul 13.00 WIB, ketiga bocah tersebut berpindah lokasi dan mulai bermain di area sekitar embung.
Orang tua Alfaris mulai khawatir ketika mereka tidak menemukan anaknya sekitar pukul 14.30 WIB. Setelah mencari, orang tua korban hanya menemukan sandal sang anak di pinggir embung. Kejadian ini dilaporkan oleh warga sekitar pada sore hari yang sama, dan pencarian segera dilakukan.
Setelah orang tua korban menemukan sandal anaknya di tepi embung, warga desa segera melakukan pencarian.
Baca Juga: KPU Solo Tetapkan Jadwal Kampanye, Pilkada Solo 2024 Siap Dimulai
Kabar tenggelamnya Alfaris langsung menyebar, dan warga sekitar turut membantu dalam proses pencarian. Pencarian korban dilakukan sepanjang malam. Hingga akhirnya, tubuh Alfaris ditemukan di dasar embung oleh tim gabungan dari warga dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali pada Kamis pagi (26/9/2024) pukul 08.20 WIB.
Lokasi kejadian tenggelamnya Alfaris terjadi di embung yang terletak di Desa Krobokan, Kecamatan Juwangi, Boyolali. Embung ini merupakan sebuah bendungan kecil yang biasa digunakan warga untuk menampung air, namun sering kali dijadikan tempat bermain oleh anak-anak di sekitar desa.
Peristiwa ini terjadi diduga karena Alfaris dan teman-temannya bermain terlalu dekat dengan tepi embung yang cukup dalam dan licin. Diduga, korban terpeleset dan jatuh ke dalam air. Karena tidak ada orang dewasa yang mengawasi, Alfaris akhirnya tenggelam tanpa pertolongan.
Suratno, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, menjelaskan bahwa setelah dilakukan pencarian intensif, korban ditemukan pada pukul 08.20 WIB dalam keadaan sudah meninggal dunia. Peristiwa ini menjadi peringatan bagi warga desa agar lebih berhati-hati, terutama dalam mengawasi anak-anak yang bermain di sekitar area berbahaya seperti embung.
Penulis: Fransiska Dindaembu
Baca Juga: Tagih Gaji 6 Bulan, Buruh PT Kusumahadi Pasang Spanduk Protes di Pagar