Foto : Pj Gubernur Jabar saat membuka acara Anak Jabar Sadar Bencana di Halaman Gedung Sate Bandung, Minggu (29/9/2024) / Dok. Diskominfo Jbr (
)
Bandung, Sonora.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan bahwa anak-anak di Jabar sadar dan memahami bagaimana cara bertindak jika terjadi bencana.
Dalam kegiatan "Anak Jabar Sadar Bencana", Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyebut, akan banyak nyawa anak yang terselamatkan jika mereka juga memahami dan mengetahui apa yang harus dilakukan jika bencana terjadi.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan Anak Jabar Sadar Bencana yang diinisiasi oleh BPBD Jabar. Pastinya ini akan berdampak pada banyaknya anak yang terselamatkan ketika terjadi bencana seperti gempa bumi, banjir, longsor hingga kebakaran," kata Bey saat membuka acara tersebut di halaman Gedung Sate Bandung, Minggu (29/9/2024).
"Jadi semakin banyak anak Jabar yang sadar bencana, maka semakin banyak yang terselamatkan," tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut, BPBD Jabar melakukan simulasi kejadian bencana dan cara menanganinya.
Seperti ketika gempa bumi terjadi, BPBD membuat simulasi guncangan gempa berkekuatan cukup besar kemudian anak-anak, dari SD hingga SMA yang hadir dan mengikuti acara, diarahkan untuk bersembunyi di bawah meja dan tidak berlari.
Tak hanya cara menyelamatkan diri dari bencana, anak-anak juga diberikan edukasi cara menyelamatkan korban yang terkena bencana.
Bey menuturkan, tindakan responsif saat terjadi bencana alam adalah hal penting. Namun yang tak kalah penting adalah tindakan preventif atau mitigasi bencana.
Bey mencontohkan, saat kejadian gempa bumi di Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu, ada anak sekolah yang selamat dari reruntuhan karena berlindung di bawah meja sekolah.
"Jadi artinya mitigasi ini harus terus dilakukan," kata Bey.
Bey mengungkapkan, saat ini Indonesia ada di peringkat kedua risiko bencana alam tertinggi dari 193 negara di dunia. Artinya, lanjut Bey, tidak ada satupun daerah di Indonesia yang bebas dari ancaman bencana alam, termasuk Jabar.
Diketahui, dari data tercatat setiap tahun ada 750 kejadian bencana alam di Jabar, khususnya yang berkaitan dengan bencana hidrometereologi.
"Jadi satu-satunya cara kita adalah melakukan mitigasi atau respons kita terhadap bencana seandainya terjadi karena bencana tidak bisa kita tolak, tapi bagaimana kita menyikapinya," pungkas Bey.