Anne menuturkan, sebelum prosesi tabur bunga, jajaran Direksi KAI ini melakukan doa bersama dan penghormatan dengan suasana penuh khidmat.

 

 

Anne mengatakan, saat prosesi tabur bunga dimulai, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengawalinya dengan meletakkan karangan bunga di Tugu TMP Nasional Cikutra, tepat di depan Monumen Esa Hilang Dua Terbilang.

 

Selanjutnya, prosesi tabur bunga dilanjutkan oleh jajaran KAI di pusara para pahlawan.

 

“Upacara Tabur Bunga ini juga menjadi momentum bagi insan KAI untuk menjadikan pahlawan sebagai inspirasi dalam melanjutkan perjuangan membangun perkeretaapian. Dengan semangat yang diwariskan oleh para pahlawan, KAI berkomitmen menghadirkan teknologi transportasi kereta api yang semakin maju dan berkelanjutan. KAI juga terus berupaya menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan berkesan bagi para pelanggan, sejalan dengan tema Safety and Sustainability," kata Anne.

 

Anne mengungkapkan, peran kereta api dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia tercatat dalam sejarah, terutama pada masa pendudukan Jepang, di mana kereta api digunakan untuk keperluan militer. 

 

Setelah kemerdekaan, kereta api menjadi alat vital dalam pergerakan para pejuang, khususnya selama agresi militer Belanda.

 

Hingga kini, kereta api terus berinovasi untuk melayani masyarakat dan mendukung distribusi logistik di seluruh wilayah Indonesia.