Sonora.ID - Ada beberapa wilayah yang akan mengalami kondisi perubahan cuaca akibat musim pancaroba, peralihan dadi musim kemarau ke musim penghujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi dampaknya terjadi pada Selasa (1/10/2024) hingga 7 Oktober 2024.
BMKG menjelaskan hingga pertengahan Oktober mendatang, sejumlah wilayah Indonesia memasuki masa peralihan dari musim kemarau menuju penghujan.
Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari dengan didahului oleh adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari.
BMKG menjelaskan, karakteristik hujan pada periode peralihan cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.
Baca Juga: BMKG: Ini Penyebab Udara Panas di Pulau Jawa, Sampai Berapa Derajat?
Jika kondisi atmosfer menjadi labil/tidak stabil maka potensi pembentukan awan konvektif seperti awan Cumulonimbus (CB) akan meningkat.
"Awan CB inilah yang erat kaitannya dengan potensi kilat/petir, angin kencang, puting beliung, bahkan hujan es. Dalam sepekan ke depan, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," tulis BMKG dalam akun Instagram @infobmkg.
Potensi Hujan Lebat disertai Petir-Angin Kencang pada 1-7 Oktober 2024
Angin kencang: