Bandung, Sonora.ID - Sebagai salah satu provinsi terbesar di Indonesia dengan populasi yang sangat padat dan tingkat urbanisasi yang tinggi, Jawa Barat (Jabar) memiliki tantangan dan peluang tersendiri dalam menjaga pertumbuhan dan stabilitas ekonominya, bahkan juga memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. 

 

Untuk menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonominya, pemerintah provinsi juga menerapkan beberapa strategi yang berfokus pada pengembangan sektor unggulan, peningkatan infrastruktur, serta penguatan sumber daya manusia (SDM). 

 

Dalam Diskusi Ekonomi Road to West Java Journalist Competition (WJJC) 2024, yang bertema "Peran dan Potensi Bank Indonesia Dalam Memperkuat Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi Jawa Barat", Jumat (4/10/2024), diungkapkan mengenai salah satu strategi utama dalam pengembangan sektor industri dan manufaktur di Jabar.

 

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muslimin Anwar mengungkapkan, sebagai pusat industri nasional, Jabar terus mendorong investasi dalam industri berbasis teknologi dan ramah lingkungan. 

 

Baca Juga: Kualitas Pendidikan Di Jabar Akan Terus Ditingkatkan

"Pastinya pemerintah daerah sudah atau mempersiapkan fasilitas untuk kemudahan berinvestasi, seperti adanya perbaikan regulasi yang menciptakan iklim usaha kondusif bagi investor, baik lokal maupun asing," ungkap Muslimin Anwar.

"Serta pengembangan kawasan ekonomi khusus yang menjadi salah satu langkah strategis untuk menarik lebih banyak investasi," imbuhnya.

 

Dalam paparannya juga, Muslimin Anwar mengungkapkan, pada triwulan II 2024, ekonomi Jawa Barat tumbuh positif sebesar 4,95% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2024 sebesar 4,94% (yoy).

 

"Pertumbuhan pada triwulan II 2024 ini utamanya bersumber dari terjaganya konsumsi domestik, terjaganya investasi, serta perbaikan aktivitas ekspor," ungkapnya.

 

"Dari sisi lapangan usaha, didorong oleh meningkatnya sektor pertanian, akmamin, jasa keuangan, dan jasa lainnya yang juga mengalami pertumbuhan positif," ungkapnya lagi.

 

Lebih lanjut, kinerja positif dari industri pengolahan, transportasi dan pergudangan, serta perdagangan masih dapat menopang pertumbuhan ekonomi.

 

Di sisi lain, kata Muslimin Anwar, diketahui ekspor Jawa Barat juga tumbuh 0,73% (yoy) hingga awal triwulan III 2024.

 

 

"Ini sejalan dengan kinerja ekspor Jabar, di mana ekspor manufaktur Jabar sudah memiliki pangsa sebesar 99% dari ekspor Jabar yang tercatat tumbuh sebesar 0,82% (yoy) pada awal triwulan III 2024," jelasnya.

 

Untuk pertumbuhan ekspor utamanya ditopang oleh adanya pertumbuhan subsektor elektronik 18,01% (yoy) dan TPT 5,37% (yoy).

 

Selain itu, pertumbuhan ekspor Jabar juga tercatat positif meningkat ke pangsa utamanya yaitu ASEAN (24,99%), dengan pertumbuhan sebesar 9,6% (yoy) pada triwulan laporan setelah tumbuh rendah pada triwulan II 2024 sebesar 0,4% (yoy).

 

Muslimin Anwar juga mengungkapkan, transaksi QRIS.di Jabar menjadi yang terbanyak, dengan jumlah merchant tertinggi berasal dari skala Usaha Mikro (UMI). 

 

Di sisi lain, jumlah pengguna QRIS terus meningkat sebesar 11,66 juta pengguna pada Agustus 2024, tertinggi secara nasional. 

 

Selain itu, juga diungkapkan tantangan pertumbuhan ekonomi di Jabar dari segi potensi perbaikan permintaan domestik yang didorong oleh peningkatan UMP Jabar dan insentif pembayaran gaji ke-13.

 

Baca Juga: BI Jabar Dukung Kopi Wanoja Asal Jabar Terbang ke Belanda

Juga dikemukakan momentum safari politik seiring dengan penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada pada tahun 2024, serta terus berkembangnya trend percepatan digitalisasi di Jawa Barat.

Dengan demikian, BI Jabar memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga pertumbuhan dan stabilitas ekonomi di provinsi ini. 

 

Melalui berbagai kebijakan moneter, pengawasan sistem keuangan, dukungan terhadap inklusi keuangan, serta pengembangan ekonomi syariah dan UMKM, Bank Indonesia berkontribusi langsung terhadap penciptaan lingkungan ekonomi yang kondusif dan berkelanjutan. 

 

Dengan stabilitas ekonomi yang terjaga, Jawa Barat dapat terus tumbuh sebagai salah satu provinsi yang menjadi pilar penting dalam perekonomian Indonesia.