Jawaban:
1. Andi Makassau Parenrengi adalah tokoh yang berasal dari Parepare. Andi adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia di daerah bekas Ajatappareng (sekarang: Kota Parepare, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten Barru, dan Kabupaten Enrekang). Ia adalah bangsawan Kerajaan Suppa.
2. Peran Andi Makassau sebelum kemerdekaan yaitu membentuk dan memelopori organisasi kemasyarakatan dan politik yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.
Organisasi kemasyarakatan tersebut antara lain Partai Sarikat Islam di Parepare (dibentuk pada tahun 1927) dan Sumber Darah Rakyat atau disingkat SUDARA (dibentuk tahun 1944). Setelah kemerdekan, Andi Makassau menyatakan mendukung kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 1946 Westerling yang melakukan pembantaian terhadap kurang lebih 40.000 rakyat Sulawesi Selatan yang kemudian dihadang dengan gagah berani oleh laskar-laskar di bawah kepemimpinan Andi Makassau. Karena kalah senjata dan fasilitas lain, akhirnya perjuangan itu kalah. Andi Makassau dibuang di tengah laut dalam kondisi terikat.
3. Raymond Pierre Paul Westerling atau dikenal dengan Westerling lahir di Istanbul, Kesultanan Utsmaniyah, 31 Agustus 1919 dan meninggal di Purmerend, Belanda, 26 November 1987 pada umur 68 tahun.
Westerling adalah komandan pasukan Belanda yang terkenal karena memimpin Pembantaian Westerling (1946–1947) di Sulawesi Selatan dan penumpasan percobaan kudeta APRA di Bandung, Jawa Barat.
4. Westerling disebut sebagai pelaku genosida di Sulawesi Selatan karena ia dan pasukan khusus Belanda yang bernama DST telah menghabisi sekitar 40.000 warga Sulawesi Selatan pada tahun 1946-1947. Hal ini berawal dari peristiwa pembunuhan 1.000 orang Indonesia pro-Belanda yang dilakukan pejuang kemerdekaan Indonesia di bawah pimpinan Andi Makassau.
Kemudian Belanda melakukan pembalasan dengan mendatangkan pasukan DST yaitu pasukan khusus KNIL di bawah Westerling. Tanpa ampun Westerling mengadakan operasi pembersihan yang mirip pembunuhan massal.
5. DST (Depot Speciale Troepen) di bawah KNIL adalah satuan khusus andalan militer Belanda yang terlibat aksi pembantaian di Sulawesi Selatan. DST lebih kerap disebut pasukan baret hijau yang biasa dikirim ke daerah- daerah konflik yang membutuhkan operasi khusus seperti halnya di Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Westerling.
6. DST merupakan pasukan yang penuh kekejaman karena dalam membunuh tidak dibekali data intelijen cukup. Operasinya membabi buta dan dikenal brutal ketika ditugaskan melawan musuh.