Boyolali, Sonora.ID - Kapolres Boyolali, AKBP Muhammad Yoga Buana Dipta Ilafi, meninggal dunia pada Minggu malam, 6 Oktober 2024, setelah lima hari menjalani perawatan di RS Telogorejo, Kota Semarang. Sebelumnya, AKBP Yoga mengalami kecelakaan tragis di Tol Batang, Jawa Tengah, pada Sabtu dini hari, 1 Oktober 2024. Mobil Toyota Fortuner yang ditumpanginya menghantam bagian belakang truk trailer bermuatan tiang listrik.
Dalam kecelakaan tersebut, ajudan dan sopirnya, Bripda Vabrillian Dean Artono dan Bripda Rio Risna, meninggal di lokasi kejadian.
AKBP Muhammad Yoga mengalami luka serius dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Meski sempat dirawat selama lima hari, nyawanya tidak dapat tertolong, dan ia menghembuskan nafas terakhir pada pukul 20.00 WIB.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, mengonfirmasi kabar duka ini. Ia menyatakan bahwa jenazah AKBP Yoga akan diberangkatkan ke Jakarta dan dimakamkan di Depok, Jawa Barat.
"Malam ini jenazah akan diberangkatkan ke Jakarta," ujar Artanto pada Minggu malam.
Baca Juga: Kios Aquarium di Boyolali Terbakar, Kerugian Capai Rp 200 Juta
AKBP Muhammad Yoga baru dua bulan lebih menjabat sebagai Kapolres Boyolali sejak 17 Juli 2024, menggantikan AKBP Petrus Silalahi.
Sebelumnya, ia pernah bertugas di berbagai wilayah Indonesia seperti Maluku, Kepulauan Riau, Banjarmasin, dan Sumatera Utara, dengan jabatan tertinggi sebagai Kepala Satuan.
AKBP Yoga juga dikenal karena pengabdiannya sebagai penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama enam tahun.
Pria kelahiran Solo ini memiliki rekam jejak yang luar biasa dalam dunia kepolisian. Meski lahir di Solo, jenazahnya tidak akan dimakamkan di tanah kelahirannya, melainkan di Depok, sesuai dengan keputusan keluarga.
Kecelakaan yang menewaskan AKBP Yoga terjadi ketika mobil yang ditumpanginya melaju dari arah Semarang menuju Jakarta sekitar pukul 01.25 WIB, saat mobil menghantam truk dari arah belakang.
Kehilangan AKBP Muhammad Yoga merupakan duka mendalam bagi institusi Polri, khususnya Polres Boyolali, yang baru dipimpinnya selama dua bulan. Kabar wafatnya juga menyebar luas di media sosial, diiringi doa agar almarhum diampuni segala dosa dan amal ibadahnya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis: Fransiska Dinda