Daerah Kurang Hujan Ekstrem hingga Akhir September 2024
1. Jawa Timur:
Kota Probolinggo (159 hari)
Situbondo (158 hari)
Pasuruan (158 hari)
Banyuwangi (157 hari)
Blitar (156 hari)
Probolinggo (155 hari)
Bondowoso (108 hari)
Bangkalan (95 hari)
Kota Pasuruan (94 hari)
Sumenep (89 hari)
2. Nusa Tenggara Barat (NTB):
Bima (62 hari)
Kota Bima (61 hari)
Kota Mataram (61 hari)
Lombok Barat (61 hari)
3. Nusa Tenggara Timur (NTT):
Sikka (92 hari)
Sumba Barat Daya (89 hari)
Alor (64 hari)
Belu (63 hari)
Ngada (62 hari)
Sumba Barat (62 hari)
Nagakeo (61 hari)
4. Sulawesi Selatan:
Makassar (86 hari)
Selayar (63 hari)
5. Maluku:
Kep. Tanimbar (62 hari)
6. Bali:
Buleleng (61 hari)
Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis
Wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan akibat kekurangan curah hujan berlaku untuk Dasarian I (1-10) Oktober 2024:
Klasifikasi waspada: beberapa kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Klasifikasi siaga: Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Maluku
Klasifikasi awas: Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa tenggara Timur