Jakarta,Sonora.Id - Kementerian Komunikasi dan Informatika merilis buku bertajuk Satu Dekade Pembangunan Digital Indonesia 2014-2025 di Gedung Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/24).
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan, dalam peluncuran tersebut bukut tersebut berisi sejumlah perjalanan satu dekade pembangunan digital Indonesia.
Menurut Budi dalam buku itu dibahas bagaimana perkembangan internet, cakupan internet, tingkat layanan, penetrasi internet di Indonesia hingga pembangunan infrastruktur dari mulai BTS, Palapa ring, hingga Satelit Satria 1.
"Kami menilai sudah banyak perubahan yang terjadi dalam perjalanan satu dekade pembangunan digital di Indonesia, diantaranya akses konektivitas internet di Indonesia yang susah lebih baik bahkan sudah jauh merata dan menyentuh hampir 80 persen penduduk Indonesia," ujar Budi.
Budi memberikan beberapa contoh seperti kecepatan internet tahun 2014 baru 2,5 Mbps, namun sekarang sudah hampir 25 Mbps, jadi 10 kali lipat kecepatan internet di Indonesia meningkat selama 10 tahun terakhir.
Sementara itu, buku yang kedua, “Horizon Pembangunan Digital Indonesia 2025-2030”. dimana buku tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan strategi masa depan dalam menghadapi laju transformasi digital yang pesat.
Ada sebanyak 13 tulisan dari berbagai kalangan, diantaranya dari pakar, akademisi, dan praktisi yang berbagi pandangan, pikiran dan strategi inovatif untuk mengatasi kompleksitas yang akan dihadapi Indonesia dalam masa mendatang.
“Buku ini menarasikan sejumlah agenda strategis dengan menghadirkan pemikiran-pemikiran terdepan Indonesia. Terdapat 13 tulisan pemikiran para pakar, akademisi, dan praktisi yang diharapkan memberikan sumbangan untuk pemerintahan berikutnya,” ujar Budi.
Budi Arie mengajak semua pihak untuk bekerja sama mewujudkan kemajuan digital yang berkelanjutan dan memperkuat pondasi pembangunan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Dan tadi secara simbolis buku tersebut juga diberikan kepada Perpustakaan Nasional yang diwakili oleh Pustakawan Ahli Utama Maria Sobon Sampe.