Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 77 ini dapat digunakan sebagai acuan oleh siswa maupun orang tua ketika mendampingi dan memberikan petunjuk apabila anak kesulitan.
Namun agar dapat menguasai materi dengan baik, anak tetap diharapkan untuk mengerjakan tugasnya dengan kemampuan mereka sendiri terlebih dahulu.
Pada halaman 77 siswa diminta untuk Mengidentifikasi Cara-Cara Memersuasi
Tak perlu berlama-lama, berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 77 Kurikulum Merdeka.
Menulis cerpen atau karya fiksi memerlukan keterampilan memilih kata yang bermakna kuat, lebih ekspresif secara emosi. Berikut merupakan latihan memilih kata ekspresif.
Wajahnya keras dan beku seperti dinding batu. Ia berkata, “Aku ikut”. Makna emotif yang terkandung dalam kalimat ini adalah….
Untuk menyatakan “diam” yang lebih ekspresif adalah….
Mulutnya tiba-tiba rasa terkunci. Maksud kalimat tersebut adalah….
Ada seorang baru saja kehilangan mata pencaharian. Ia tidak mampu berbuat apa-apa. Beban dan kesusahan terbayang di depan mata. Reaksi orang itu: Ia tertawa. Tawa yang membungkus tangis. Maksud kalimat yang tercetak miring adalah….
Ia sudah jauh dari rumah. Keterasingan tiba-tiba menggigit dirinya. Kalimat ini cocok untuk menggambarkan perasaan seseorang yang…
Kulayangkan pandangku ke gugusan tanah gunung yang teriris oleh kolam. Kata teriris memiliki makna dengan kata terbelah dalam kalimat……
Aku telah menghabiskan waktu satu jam yang terakhir itu dengan kecemasan serta kegelisahan yang memadat. Kalimat tersebut cocok untuk menggambarkan seseorang yang…
Matahari menancap tinggi di langit. Udaranya gerah. Kalimat ini mengandung arti….
Bahagia seperti ini terlalu besar. Dadanya sesak. Kalimat berikutnya yang cocok dengan kalimat ini adalah….
Matahari telah terbenam. Onggokan-onggokan jingga di langit barat membawa malam. Kalimat ini dapat juga menggambarkan satuan waktu…..
Jawaban
Keinginan yang sangat kuat untuk ikut
Mematung atau diam seribu bahasa
Orang tersebut tak bisa berkata apapun
Hati orang tersebut sedang sedih meskipun terlihat tertawa
Kesepian
Terbelah angin yang mengusik lamunanku tentang bayangmu
Menunggu orang lain tanpa adanya kepastian
Cuaca yang panas di siang hari
Dia pun mencubit tangannya sendiri untuk memastikan kalau ini bukan mimpi